Malam ini, Papa dan Mama pulang agak larut. Ba'da Isya mereka baru sampai di rumah. Setelah melihat keduanya selesai mandi dan ganti baju, Alsa dan Savina langsung menghampiri.
"Pa, Ma ..., Alsa sama Savina mau mengajukan protes!" ujar Alsa.
Alvin dan Salsabila yang baru saja pulang ke Griya Tawang dan ingin rebahan, bingung melihat kedua anaknya datang dengan tampang cemberut.
"Kalian kenapa?" tanya Alvin.
"Liburan kami udah lewat tujuh belas hari dengan sia-sia. Alsa bosen di apartemen terus!" seru Alsa.
Savina yang berdiri di sebelahnya ikut mengangguk. "Iya, bosen banget!"
"Minggu lalu kan kita ke hotel resort, barbequan sama nenek dan kakek. Terus weekend kemarin kalian diajak jalan sama Om Raka."
"Sama Om Raka cuma makan es krim jadul sama beli buah buat Oma. Kalau barbequan sama kakek-nenek, tiap lebaran juga sama. Pingin yang beda gitu, Pa! Temen-temen Alsa pada liburan ke luar pulau. Masa kita cuma di apartemen aja? Kalau di Batam enak, Alsa bisa jalan sama temen-temen ke mall. Di sini mau pergi sama siapa?"
"Bukannya sepuluh hari ini kalian pergi berenang?"
"Udah lima kali. Bosen juga. Kolamnya gak segede yang di hotel Batam."
Salsabila bertukar pandang dengan Alvin. Dia merasa kasihan juga pada mereka. Karena fokus dengan tugas baru, jadi sibuk masing-masing saja. Kebutuhan anak-anak terlupakan.
Ia memandangi Alsa dan Savina, lalu berkata, "Ya sudah, besok kita ke mall deh. Sekalian beli perlengkapan sekolah ya. Mama ada urusan sebentar ke klinik, kalian ikut aja. Setelah itu kita jalan-jalan," sahut Salsabila menengahi.
Langsung disambut sorak-sorai kedua anaknya. Mata mereka terlihat berbinar-binar.
"Dasar anak mall. Jangan terlalu sering ke mall, banyak syaitannya. Nanti yang enggak perlu jadi kebeli semua," seloroh Alvin.
"Sering apanya? Baru juga rencana. Udah dua bulan Alsa enggak ke mall. Lagi pula semua yang Alsa beli, pasti karena perlu."
"Aah, masa? Paling baju dipake sebentar terus bosen. Nanti Papa jual lagi aja kalau udah enggak terpakai ya atau disumbangin!"
"Alsa gak mau beli baju. Ingin beli sepeda sama sepatu roda baru, Pa."
"Sepeda boleh. Kalau sepatu roda kan yang lama masih bisa dipakai. Jangan boros!" ujar Alvin.
Menurutnya, walaupun keluarga mereka termasuk mampu, tapi tetap tidak boleh boros. Hal itu yang selalu dia ingatkan pada anak-anak.
"Iiih, Papa pelit!" seru Alsa.
"Papa kan capek cari uangnya. Mestinya kalian sering pijitin Papa, biar semangat kerja," kata Alvin dengan tampang memelas
Alsa dan Savina merengut, tapi iba juga lihat papanya. Akhirnya mereka inisiatif memijat bahu dan tangan Papa.
Alvin menahan tawa. Dia memang senang menggoda anak perempuannya. Sengaja menarik simpati mereka agar mau melakukan apa yang dia minta.
***
Pukul sembilan pagi, Alsa dan Savina sudah siap pergi. Salsabila yang baru bangun heran melihat anak-anaknya sudah rapi.
"Mama cepetan mandi. Janjinya mau ke mall!" seru Alsa yang sedang duduk di sofa tengah sambil nonton televisi.
"Oh iya ...!" Salsabila jadi tersenyum malu. Kemarin dia memang letih sekali. Jadi lupa kalau sudah janji sama anak-anak.
"Kalau ke mall aja cepet banget mandinya. Kalau disuruh ke sekolah, bangun aja susah," ledek Alvin. Anak-anaknya cuma nyengir.
![](https://img.wattpad.com/cover/306496279-288-k911510.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamu'alaikum, Humaira (Diterbitkan)
RomanceJangan lupa follow @lizbelle sebelum baca ya, supaya dapet terus info updatenya. (Sekuel dari kisah dr. Salsabila) Blurb : Ketika dua bangsa disatukan oleh cinta .... "Mulai hari ini kau harus melupakan masa lalumu dan jangan biarkan orang lain me...