saran

33 1 0
                                    

                              •|FOS|•

Jam berapa nih kalian buka fos?
Oh iya asal kalian dari mana aja nih?

                          ~~~~~~~~~~

saydah menyusul azka yang serius membicarakan sesuatu dengan santri lain, ia tak peduli kalau di cari rain, wong rain aja asik ama kak gerva ia di cueki

"BANG!" teriak saydah tak jauh dari azka dan yang lain, sambil menghentakkan kakinya, saydah berlari

"Bosen" singkat saydah mngungkapkan suasana hatinya

"Bukannya buya bilang kamu sama rain jalan jalan ya?" tanya azka menatap saydah yang cemberut

"Bang. serius mereka asik sendiri, aku di cueki. Males ah" saydah ingin memutarkan badannya, tapi ia malah tak sengaja melihat santri yang tersenyum menatapnya

"iya dah ayo kita ke wilayah santri wati, disini ga cocok sama kamu" ajak azka melihat santrinya yang terus menatap saydah

"hm" jawab saydah mengikuti jalan azka

"Astagfirullah" Geleng furqan saat ia terus menatap saydah Sampai saydah dan azka hilang dari pandangannya.

"kenapa gua keterusan natep dia? ah gilaa gua harus bilang ke izar" furqan berbalik lalu menuju ruang musik tempat biasa nongkrong nya dengan teman teman.

"Loh..dikunci? Tumben jam segini biasanya sampe ashar" bingung Furqan menatap pintu ruangan yang terkunci

"gila sih gua kira bakal di hukum"

"Alhamdulillah ga sekarang, maybe besok atau minggu depan tah siap siapa"

"ga like sih tapi gapapa ustadzah erva yang terlobe dah"

Furqan mndengar obrolan teman temannya, ia menunggu sambil duduk di teras ruangan. Mereka kalau gibah ga tau tempat

"Weh akang furqan ngapa nih di luar, masuk ngapa masuk" ujar fariz menatap wajah Furqan yang masam

"sini gua tampol kalean semua, berani banget ngunci biasanya juga terbuka bebas ni pintu" ngamuk Furqan, berdiri menghampiri fariz

"Tadi kita ketauan nyanyi tanpa izin, jadi di suruh kunci ni ruang" saut aresh mendekati furqan dan fariz sambil membawa minuman yang di traktir izar

"ydah mana si izar suruh buka ni pintu, sekalian gua mo minta saran" tanya Furqan sambil duduk di tempat

"Saran apa tuhh, sini curhat ke bapa dede yang tampan dan mempesona" narsis fariz bergaya ala artis kepop

"ga, gua kalau curhat ke lo malah ke ajar sesat kek sekarang yang biasanya aku-kamu jadi lo-gua, gara gara siapa coba?" tatap tajam Furqan pada fariz yang nyengir

"aresh" tunjuk fariz pada aresh yang menyedot minuman yudha, biasa SCTV satu untuk semua

"Hah? ngajak gelud lu?"

"Iya!....eh ga deng, gua tau lo sering ngegym sebelum masuk psantren jadi lebih baik kita damai ya brow"

"Heleh Cemen"

"Assalamualaikum, kalian kenapa di luar?"

"Waalaikumusalam" jawab serempak mereka

"kunci nya di lo iz, gimana kita mau masuk coba?"

"yudha, bukannya saya kasihin ke kamu ya?" selidik izar menatap yudha yang nyengir

"Mereka ribut mulu iz, jadi gua diemin deh ampe kelar, eh ternyata kaga kelar kelar ampe lu dateng" yudha nyengir sambil mengeluarkan kunci dari balik saku bajunya

Full Of Secrets√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang