My Stepmother?-21

16.4K 1.7K 158
                                    

Romeo dan Estelle sedang berada di lift menuju ruangan Valdo di mana mereka berdua saling merasa canggung setelah tindakan Romeo saat di Estelle memakaikan sedikit lip tint ke bibirnya.

Romeo melirik ke samping dan ia tidak bisa melihat Estelle sedikitpun karena Estelle yang berdiri di belakangnya.

Romeo berdeham. "Inget, ya. Bibir gue maju karena lo biar gampang pakein tuh lipstik ke bibir gue, jangan ge'er."

"Aku nggak ge'er." balas Estelle sambil menatap punggung Romeo.

"Bagus." Romeo segera keluar dari lift begitu pintu lift terbuka.

"Romeo, masih ada tiga lantai lagi." kata Estelle sambil menahan pintu lift di mana Romeo salah menginjakkan kaki karena untuk menuju ke ruangan Valdo, mereka harus masih menaiki lift.

"F*ck." umpat Romeo dengan pelan dan balik badan untuk kembali masuk ke lift.

Melihat Romeo mendekat, Estelle mundur dan Romeo sudah kembali berdiri di depannya. Estelle menggigit bibir bagian bawahnya karena ia ingin tertawa melihat bagaimana Romeo keluar dan kembali ke lift.

Estelle memilih untuk menunggu Romeo di luar ruangan Valdo dengan gadis itu yang sedang berteleponan dengan Denna, menceritakan tentang dirinya dan Romeo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Estelle memilih untuk menunggu Romeo di luar ruangan Valdo dengan gadis itu yang sedang berteleponan dengan Denna, menceritakan tentang dirinya dan Romeo.

"Muka Romeo pucet termasuk bibirnya, jadi, aku pakein lip tint gitu biar keliatan agak seger. Terus, tiba-tiba aja Romeo ngerucutin bibir gitu, kayak cium jari manis aku. Waktu kita di dalem lift, Romeo bilang kalo katanya aku biar gampang pakein lip tint ke bibirnya. Menurut kamu gimana, Na?"

"Romeo suka sama lo, Estelle."

Estelle menghela napas. "Aku udah nanya langsung ke Romeo, Romeo nggak mau ngaku." balas Estelle sambil berjalan dan berdiri di dekat dinding kaca.

"Ya ampun, jelas lah Romeo nggak mau ngaku. Lo lupa kalo tingkat kegengsian Romeo tingkat akut?"

"Oke deh, aku bakal fokus sama apa yang aku jalani sekarang. Mungkin, satu tahun aja aku jadi sekretaris Romeo abis itu aku bakal resign dan buka usaha."

"That sounds good."

Estelle mengangguk. "Di sana udah waktunya tidur, ya udah, bye, Na." Estelle menjauhkan ponselnya dari kuping lalu balik badan dan terkejut karena ternyata Romeo ada di belakangnya.

"Oh, lo mau resign?"

"Aku..." Estelle terdiam karena Romeo langsung pergi tanpa mendengar jawabannya.

Estelle terus saja melirik Romeo yang bungkam setelah mendengar kalimat terakhirnya saat berteleponan dengan Denna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Estelle terus saja melirik Romeo yang bungkam setelah mendengar kalimat terakhirnya saat berteleponan dengan Denna. Estelle merasa tidak enak hati dan ketika ia ingin berbicara mengenai kalimatnya itu, Romeo seolah enggan untuk mendengarkan.

Romeo dan Valdo sudah sepakat untuk bekerja sama, setelah selesai melakukan meeting, Romeo sebenarnya masih ingin di New York tetapi suasana hatinya sedang buruk karena kalimat Estelle, Romeo pun memutuskan untuk kembali ke Indonesia.

"Kamu mau makan?" tanya Estelle yang duduk berhadapan dengan Romeo dan Romeo tidak merespon. "Kalo mau, biar aku ambilin. Aku suapin juga." Estelle sedikit mendongak karena Romeo beranjak lalu masuk ke kamar.

Estelle menghela napas seraya menopang kepalanya. Estelle tidak bisa seperti ini, tidak bisa melihat romeo diam mengingat ia punya peran yang penting untuk Romeo, yaitu seorang sekretaris yang tentu saja membutuhkan komunikasi dengan sang bos, Romeo.

Estelle beranjak lalu mengetuk pintu di mana Romeo berada, "aku boleh masuk?" tanya Estelle karena ia mendengar suara dari game yang Romeo mainkan.

"Romeo?" panggil Estelle karena Romeo masih tidak merespon.

"Gue lagi nggak mood."

"Nggak mood karena omongan aku? Biar aku jelasin ke kamu." Bukankah mereka seperti sepasang kekasih? Estelle adalah sang laki-laki yang berusaha membujuk gadisnya, Romeo, untuk mendengarkan penjelasannya.

Karena Romeo kembali tidak merespon, Estelle pun membuka pintu dan Romeo langsung memberikan tatapan kesal kepadanya.

Estelle duduk di sofa berukuran panjang yang tidak terlalu lebar sedangkan Romeo berbaring di tempat tidur yang hanya muat untuk satu orang. Bisa saja untuk dua orang, tetapi, harus berdempetan.

"Lo mau resign? Resign aja." kata Romeo tanpa menatap Estelle.

"Ya, nggak sekarang."

"Oh, lo beneran mau resign berarti? Abis gue kasih lo gaji, abis lo selesai kuliah, lo punya uang lagi, lo mau resign, 'kan? Berarti lo kerja sama gue karena uang dong? Karena lima puluh juta." Romeo menyunggingkan senyum di sudut bibir.

"Sikap kamu, omongan kamu. Itu yang bikin aku kurang nyaman sama kamu." balas Estelle berterus terang.

Romeo menoleh.

"Kamu seenaknya, cuma mikirin diri sendiri, nggak peduli sama orang lain, dan kamu nggak bisa hargai orang lain, termasuk aku."

Romeo beralih duduk dengan posisi berhadapan dengan Estelle. "Gue nggak seenaknya."

"Satu lagi, gengsian." balas Estelle.

"Gengsian?" Romeo tertawa.

"Aku selalu curhat sama temen aku tentang kamu, tentang sikap juga kelakuan kamu ke aku dan setiap aku selesai cerita, dia selalu bilang kalo kamu suka sama..."

"Shut up." potong Romeo.

Estelle malah melanjutkan kalimatnya, "kamu suka sama aku. Dia selalu bilang kayak gitu dan aku..."

"Just, shut the f*ck up, can you?" Romeo kembali memotong dan sedikit memajukan tubuh.

Estelle ikut memajukan tubuhnya, "dan aku nggak akan pernah suka sama kamu."

Romeo mengumpat di dalam hati dan raut wajahnya langsung tampak marah, Estelle dapat melihatnya dengan mudah dan itu langsung Estelle manfaatkan untuk mengetahui apakah Romeo benar-benar menyukainya atau tidak.

"Keluar." ujar Romeo dengan nada rendah.

"Kamu suka sama aku? Aku nggak suka sama kamu. Selain sikap juga kelakuan kamu, aku pernah punya hubungan sama Papi kamu dan bagi aku aneh, bener-bener aneh kalo aku sampe pacaran sama kamu."

Romeo menatap tajam Estelle.

"Aku minta maaf kalo kamu sakit hati sama omongan aku, tapi, aku pengen kamu tau. Aku nggak bilang kalo aku bakal tutup hati aku untuk semua laki-laki karena aku sendiri yakin aku nggak bisa sendirian terus, aku masih muda, aku butuh sosok laki-laki yang bisa hargai juga bener-bener sayang sama aku. Tapi, laki-laki itu bukan kamu."

"Iya, gue emang suka sama lo." aku Romeo akhirnya.

Qotd: apakah kegengsian Romeo akan terus berlanjut?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Qotd: apakah kegengsian Romeo akan terus berlanjut?

My Stepmother? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang