Romeo duduk sendirian di ruang makan dengan arah pandangan yang tertuju pada kursi yang biasa Estelle duduki. Kursi itu kosong saat ini.
"Mbak, tolong panggil Estelle, ya." ujar Romeo pada salah satu ART yang meletak teko kaca berisi air putih.
"Bu Estelle nggak ada kasih tau Den Romeo, ya?"
Romeo mengerutkan dahi, "soal apa?"
"Bu Estelle udah pergi, Den, dari rumah ini. Katanya, Bu Estelle punya tempat tinggal sendiri, Bu Estelle pindah ke sana."
Romeo langsung mengumpat di dalam hati dan seketika merasa sangat kesal, "bener-bener bawa koper?" tanya Romeo lagi.
"Iya, Den. Sempet dianter sama supir juga."
Romeo mengangguk tanpa bertanya apa-apa lagi dengan kedua tangannya yang terkepal di bagian pinggiran meja. "Jangan banyak-banyak." ujar Romeo saat ART itu ingin menaruh secentong nasi lagi ke piringnya, Romeo menjadi tidak nafsu makan saat ini.
Damar yang sedang berdiri di dekat lobi, menghela napas melihat Romeo keluar dari mobil dengan wajah yang suram tetapi ia tidak ingin bertanya apa-apa. Saat Romeo melewatinya, Damar berjalan di belakang laki-laki itu.
Romeo yang memiliki lift khusus sehingga saat pintu lift terbuka langsung bisa berhadapan dengan pintu ruangannya. Untuk saat ini, Romeo sengaja ingin menaiki lift karyawan.
"Lo mau sidak?" tanya Damar saat mereka sudah berada di lift yang isinya hanya mereka berdua saja karena jam sudah menunjukkan pukul 08:30 pagi.
Damar menatap Romeo yang berdiri di depannya, menunggu jawaban laki-laki itu yang sayangnya Romeo hanya diam.
"Lo udah nggak ada semangat untuk hidup lagi?" tanya Damar.
Romeo melirik ke samping, ingin sekali ia mengatakan pada Damar jika Estelle pergi dan Romeo ingin Damar mencari keberadaan gadis itu. Namun, Romeo malas mendengar kalimat yang mungkin saja akan terlontar dari mulut Damar.
Romeo menyukai Estelle.
Romeo benar-benar akan semakin kesal jika Damar melontarkan kalimat itu nantinya. Pintu lift sudah terbuka, Romeo segera keluar dan langsung disuguhkan oleh pemandangan para karyawannya tampak santai bahkan mengobrol bersama rekannya.
Melihat Romeo yang tiba-tiba saja muncul, para karyawan itu sangat terkejut dan segera duduk di kursi masing-masing bagi yang sempat singgah ke tetangga.
Romeo berhenti melangkah dan memberikan tatapan tajam untuk para karyawannya. "Minta dipecat lo pada?" Nada suara Romeo terdengar dingin dan sangat ketus.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stepmother? [COMPLETED]
Ficção AdolescenteRomeo langsung membenci Estelle, gadis yang umurnya hanya berjarak dua tahun darinya. Begitu sang ayah memperkenalkan seorang gadis yang akan menjadi ibu tirinya, Romeo membenci Estelle karena menurutnya Estelle hanya mengincar harta ayahnya, hingga...