Tepat pada tanggal 06 Juni hari ini seorang namja tengah duduk dengan gelisah menunggu sang istri yang tengah menjalani proses melahirkan buah hati mereka kedunia.
"Demi Tuhan Seo Johnny berhentilah mondar - mandir seperti itu, kau benar - benar membuat kepala dan mataku sakit melihat keluakuanmu. Lagipula tenang saja Ten pasti baik - baik saja saat ini ia juga sudah memiliki pengalaman melahirkan putri pertama kalian" sembur sahabat Johnnu panjang lebar.
"Bagaimana aku bisa tenang Ten saat ini tengah berusaha melahirkan bayi kembar, ini tentu saja berbeda dengan pengalamannya melahirkan Renjun" jawab Johnny yang masih belum berhenti mondar - mandir.
"Lebih baik kau duduk sekarang juga sebelum aku melakukan kekerasan padamu" paksa sahabat Johnny dengan tegas, yang akhirnya disetujui dengan amat terpaksa oleh Johnny.
Menjelang tengah malam tangisan bayi pun akhirnya terdengar dari dalam ruang bersalin, membuat dua namja yang sedari tadi menunggu akhirnya berdiri mendekati pintu ruangan yang tak lama telah terbuka menampakan sosok sang dokter yang merupakan sahabat Johnny juga Nakamoto Winwin, istri dari Nakamoto Yuta orang yang sejak tadi menemani Johnny.
"Bagaimana keadaan Ten dan juga bayi kembar kami Winwin-ah" tanya Johnny dengan raut wajah khawatir.
Winwin menarik nafas panjang sebelum akhirnya berbicara "Ten saat ini masih pingsan, namun tidak ada yang harus dikhawatirkan dengan kondisinya ini hal yang wajar karena ia kelelahan dan untuk kedua putrimu mereka berdua sehat saat ini perawat tengah membersihkan mereka nanti jika sudah selesai keduanya akan dibawa untuk menemuimu" jelas Winwin panjang lebar.
Johnnu yang mendengar keterangan Winwin bahwa istri dan kedua putrinya dalam kondisi yang baik akhirnya dapat menghirup nafas dengan tenang.
Yuta menepuk pundak Johnny pelan sebelum berkata " masuklah John, kau bisa menunggu kedua putrimu didalam sembari menunggu Ten sadar. Aku juga akan membawa Winwin untuk beristirahat ia saat ini juga tidak boleh terlalu lelah kau tahu ia juga baru saja melahirkan putra kami dua minggu yang lalu" setelah berbicara Yuta segera membawa istrinya keruang istirahat meninggalkan sahabatnya yang juga telah memasuki kamar Ten.
Dengan langkah mantap Johnny melangkahkan kakinya mendekati istrinya yang tengah berbaring. Dia menatap sosok istrinya dengan pandangan penuh cinta, menatap sosok Ten yang masih pingsan karena kelelahan.
Johnnu duduk dikursi yang ada disamping tempat tidur Ten, menunggui sang istri dengan sabar hingga akhirnya dia terbangun. Ten mengedipkan matanya beberapa kali sebelum akhirnya menatap kearah Johnny dan tersenyum dengan sangat cantik. Johnny menciumi punggung tangan Ten yang sedari tadi digenggamnya.
"Bagaimana keadaan putri kembar kita? Apa mereka sehat? Apa mereka dalam kondisi yang sempurna? " tanya Ten dengan nada yang terdengar lemah.
Johnny tersenyum sebelum menjawab semua pertanyaan Ten " mereka sehat dan tidak kekurangan satu apapun! Mereka sedang beristirahat disana " Johnny menunjuk ketempat box dimana kedua buah hatinya tengah terlelap.
Ten mengikuti arah yang ditunjukan oleh suaminya sebelum akhirnya tersenyum dengan tulus bahkan setitik air mata kebahagiaan turun dikedua matanya. Ia menatap kedua putrinya yang tengah terlelap nyenyak dengan raut wajah bahagia.
Ten menatap Johnny sebelum bertanya "Siapa nama mereka John? Ten menatap Johnny dengan raut wajah penasaran.
"Seo Donghyuck untuk sang kakak dan Seo Haechan untuk yang adik" jawab Johnny, ini kesepakatan mereka bahwa Johnny yang akan menamai kedua putri kembarnya jika yang lahir adalah perempuan.
"Donghyuck dan Haechan nama yang bagus! Aku menyukainya, tapi John bagaimana dengan Renjun-ie apa dia baik - baik saja bersama appa dan umma? " Ten memang mengkhawatirkan putri sulungnya karena gadis kecilnya itu tidak biasa berjauhan darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(GS) M3 4nd ¥ou (MarkHyuck - 2Chan)
FanfictionDonghyuck dan Haechan adalah dua anak yang terlahir kembar. Donghyuck sejak kecil telah menunjukan jika ia adalah anak yang pandai. Karena itu perlakuan kedua orang tua mereka berbeda. mau tau bagaimana kisah mereka berikutnya ayo baca ceitanya.