Mendengar perkataan Sungchan kontan membuat Hyunjin merasa gembira. Dengan segera ia mengangkat meja milik Donghyuck dan Haechan dan memindahkannya keluar kelas.
Setelah itu dengan ringan ia berkata "Jika mejanya ada diluar jadi mereka bisa belajar diluar dan tidak mengganggu kita dengan wajah jelek mereka" Pernyataan Hyunjin disambut gelak tawa oleh para siswa yang lain.
Haechan memandang sesuatu yang ganjil saat ini "Kenapa ada meja dilorong, seingatnya tadi tidak ada" tanyanya dalam hati, hingga akhirnya ia mendapat jawabannya saat terdengar pernyataan seorang pemuda yang disambut tawa didalam kelas.
"Jadi mereka sengaja melakukan ini, jadi meja ini milikku dan Donghyuck, Cih Kekanakan" batin Haechan geram.
Donghyuck yang tahu meja milik siapa itu, sudah bersiap akan mengangkatnya sebelum tangannya dihentikan oleh Haechan.
"Kita harus mengangkatnya Chan-ah, jika tidak songsaengnim akan marah nanti" ujar Donghyuck. +
"Tidak akan ada yang memarahi kita, percaya padaku" ujar Haechan sembari menyeret tangan Donghyuck untuk mengikutinya masuk kedalam kelas.
Haechan menarik nafasnya panjang sebelum memutuskan masuk kedalam kelas. Untuk beberapa saat ia hanya berdiri didepan pintu, sebelum mengedarkan pandanganya kearah meja Hyunjin yang saat ini tengah ada sebuah kepala yang tidur, teman sebangku Jinki, Jisung.
Baru beberapa langkah, Hyunjin menghadang langkahnya berjalan mengelilingi Haechan dan Donghyuck lalu berkata dengan nada tajam "Kupikir kalian takut kembali kemari" desisnya kasar.
Haechan menahan amarahnya dan berusaha untuk tetap tenang. Pemuda ini sudah memindahkan mejanya namun kini juga mengusiknya.
Hyunjin merasa geram saat ia melihat Haechan sama sekali tidak menggubrisnya dan kini justru melangkah menuju mejanya sebelum ia menarik meja itu hingga membuat Jisung hampir terjungkal yang kepalanya tadi memang masih tergeletak diatas meja.
Dan tanpa berkata apapun ia menempatkan meja itu didepan kursinya dan Donghyuck.
"Itu meja milikku, berani sekali kamu mengambilnya" teriak Hyunjin marah.
Haechan memandang Hyunjin datar dan tanpa emosi sebelum menjawab " sekarang akan menjadi milikku, karena kamu sudah memindahkan mejaku maka meja yang di lorong itu yang menjadi milikmu" jelasnya tenang.
"Kalau begitu ambil mejamu" desis Hyunjin.
"Kenapa harus aku yang mengambilnya, sedangkan orang yang memindahkannya itu kamu Hwang Hyunjin" sahut Haechan tenang.
Jisung menepuk bahu Hyunjin sebelum mendesis "Sebaiknya cepat ambil meja yang ada di lorong sebelum Kim Songsaenim datang aku tidak ingin ikut dihukum karena ulahmu" ujarnya tajam.
"Kamu akan menyesal, sangat menyesal" Ancam Hyunjin. Sedangkan Haechan hanya acuh menanggapinya. "Satu - Kosong" gumamnya puas.
Para murid yang lain memandang Haechan dengan tidak percaya, Berani sekali murid baru itu melawan Hyunjin pikir mereka. Sementara Donghyuck memandang Haechan dengan pandangan dalam melihat aksi Haechan barusan ia kini dapat menebak apa maksud Haechan mengikutinya bersekolah disini.
"Kau ingin melindungi ku, terima kasih" Bisik Donghyuck lirih.
Sedangkan Sungchan menyipitkan matanya dengan tatapan mengejek. Haechan menghabiskan sisa harinya dengan memandang kearah guru dengan pandangan bosan. Ia mengalihkan matanya memandang Donghyuck yang tengah fokus mendengarkan. +
"Kau akan baik - baik saja mulai sekarang, aku pastikan salah satu dari mereka tidak akan ada yang berani untuk mengusikmu lagi" batin Haechan.
Sampai pulang sekolah hari ini tidak banyak gangguan yang diterima, Donghyuck sejak tadi tidak dapat menahan senyuman diwajahnya. Ini pertama kalinya ia pulang tanpa supir, dan jalan - jalan pertama bersama Haechan. Mereka memakan jajanan yang dijual dijalan, memakan eskrim bermain ditaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
(GS) M3 4nd ¥ou (MarkHyuck - 2Chan)
FanfictionDonghyuck dan Haechan adalah dua anak yang terlahir kembar. Donghyuck sejak kecil telah menunjukan jika ia adalah anak yang pandai. Karena itu perlakuan kedua orang tua mereka berbeda. mau tau bagaimana kisah mereka berikutnya ayo baca ceitanya.