- Sept -

631 59 5
                                    

"Kak, wajahku masih sedikit lebam. Jika Ibu menanyakan ini bagaimana?"

"Aku akan mengatakan yang sebenarnya"

"Jangan!"

"Kenapa Jisung?"

"Aku tidak ingin Kakak di marahi Ibu"

"Terserah kau saja, ayo!"

Renjun memang mengajak Jisung menemui Seungwan, sudah 2 hari setelah pagi yang penuh haru itu, mereka menjadi dekat.

Renjun melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, orang yang disampingnya memilih melihat keluar jendela. Jalanan sore ini terlihat ramai dari biasanya.

Kenapa berhenti? Kakak tidak berniat membuangkukan?! -Batin Jisung

Jisung menatap kakaknya dengan perasaan cemas "Kak, kau tidak akan membuangku disini kan?"

"Kau ingin di buang?" Tanya Renjun menatap wajah Jisung

"Tidak mau! Kakak, bukankah kau telah memaafkanku dua hari yang lalu?"

"Turun" Jisung bergeming, Ia menatap Renjun tidak percaya.

"Jisung, turun!"

"Aku minta maaf.." Ucap Jisung menundukan kepalanya, Ia tidak sanggup melihat Renjun.

Padahal, sedari tadi Renjun menahan gemas pada tingkah Adiknya ini.

Jika di pikir lagi, Adiknya memang benar-benar menggemaskan.

"Drama sekali hidupmu Park Jisung, ayo turun. Kakak ingin membeli beberapa camilan" Ucap Renjun yang sudah beranjak dari kursi pengemudinya meninggalkan Jisung yang masih terpaku disana lalu sedetik kemudian Ia tersenyum, lebih tepatnya tersenyum malu akibat ulahnya sendiri.

Renjun memang menghentikan mobilnya di minimarket, Jisung saja yang salah sangka padanya. Jisung lalu turun menyusul Renjun.

"Ambil saja camilan yang kau suka, sana"

"Kalau begitu aku di depan sana ya Kak, aku ingin bungeoppang"

"Ya sudah tunggu Kakak disana ya, pesan saja dulu."

Jisung yang mendengar itu pun langsung pergi meninggalkan Renjun, Ia berlari ke stand bungeoppang di depan minimarket.

"Bungeoppang~ Bungeoppang~ Jisungie datang~~"

Duughh~

"Maaf Paman, aku jalannya tidak hati-hati.." Ucap Jisung menundukan badannya meminta maaf pada orang yang sudah Ia tabrak

"Tak apa, Nak. Lain kali hati-hati ya"

Kini Jisung sudah sampai di stand bungeoppang, Ia langsung memesan 4 bungeoppang. Ia duduk di pinggiran standnya, sembari menunggu pesanannya matang dan menunggu Renjun selesai berbelanja Ia memainkan ponselnya sebentar.

Tidak lama setelah pesanannya matang, Renjun datang lalu membayarkan pesanan Jisung. Renjun kembali melajukan mobilnya menuju rumah sakit tempat dimana Seungwan di rawat.

"Di makan saja jika dingin tidak akan enak, kakak beli banyak camilan kok. Kau tidak perlu khawatir akan kelaparan disana" Ucap Renjun seraya tersenyum, Ia menggoda Adiknya.

"Jangan seperti itu, Kakak seperti ingin membuangku tahu!"

"Jika aku ingin membuangmu, sudah ku tinggalkan kau sendirian di stand bungeoppang tadi, Jisung.. Jangan berpikiran seperti itu lagi oke? Aku tidak akan membuangmu"

Setelah sampai, Renjun menghentikan mobilnya. Jisung turun lebih dulu sembari menenteng beberapa kantong plastik yang berisi makanan ringan dan juga makanan berat.

𝐏𝐀𝐈𝐍 : 𝐑𝐞𝐧𝐣𝐮𝐧 & 𝐉𝐢𝐬𝐮𝐧𝐠 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang