Semua orang selalu berkata, bahwa harta yang paling berharga adalah keluarga. Pada awalnya Kayla pun berpikir hal yang sama, namun kini ia semakin tak percaya setelah mengetahui bagaimana rasanya berada dalam keluarga yang nyaris runtuh tiang-tiangnya.
Ia dan ayahnya begitu dekat sejak kecil, pria itu selalu menomorsatukan istri dan putri tunggalnya. Tetapi kebahagiaan keluarga yang sudah di bangun sejak lama itu telah hancur. Menyisakan rasa sesak dan kecewa.
Gadis itu menyadari perubahan sikap ayahnya sedari lama. Semenjak dua tahun terakhir, keharmonisan keluarga itu menghilang sebab sikap apatis dari sang ayah yang mendadak muncul entah dari mana. Kedua orang tuanya kerap bertengkar, hanya karena hal sepele yang dibesar-besarkan. Padahal sejak dulu Kayla tak pernah sekalipun melihat keduanya berseteru, atau bahkan berpisah ranjang dan saling berteriak dengan suara tinggi hingga ibunya menangis. Sikap sang ayah yang dulunya hangat terganti dengan sikap kasar dan acuh.
Ayahnya itu mulai sering tak pulang ke rumah, berkata jika ia sedang amat sibuk dan butuh menginap di kantor untuk lembur. Namun nyatanya pria itu tak berada di sana, ia berbohong. Pulang larut malam, lalu berangkat bekerja pagi-pagi sekali. Sudah tak pernah menyapanya seperti dulu lagi. Kayla terlalu menyayangi ayahnya, ia terus berusaha menampik pikiran buruk tentang pria itu, tak mau menaruh rasa curiga.
Namun sebuah foto yang Arka kirim kepadanya kemarin sore, membuatnya hancur berkeping-keping, membuat rasa percaya yang terus ia paksakan musnah begitu saja. Pria yang sejak dulu amat mencintai ia dan ibunya, ternyata memiliki hati yang bercabang dua. Rupanya satu Wanita dan satu keluarga saja tak cukup bagi laki-laki itu.
Kayla sungguh tak menyangka ayahnya akan melakukan hal semenyakitkan itu, ia tak dapat membayangkan akan sehancur apa perasaan ibunya bila mengetahui kenyataan pahit ini. Karena Wanita itu begitu rapuh. Ibunya menderita prnyakit jantung sejak lama, bahkan sebelum ia lahir di tengah keluarga kecil mereka. Kayla sangat yakin, ibunya tak akan sanggup mendengar semua ini, jantungnya yang sudah lemah mungkin akan semakin parah. Jadi Kayla memutuskan untuk diam dan menyimpan semua ini sendirian.
Tetapi siapa sangka, lelaki Bernama Arjuna dengan sikap begitu manis mau menjadi tempat bersandarnya? Mendengrkan keluh kesah dan rasa sedihnya, sehingga ia tak perlu menahan sesak sendirian. Bukankah kehadiran Juna begitu tepat? Cowok itu datang Ketika Kayla berada di saat terendahnya, Ketika gadis itu merasa terpuruk dan sangat kecewa.
Selepas kepergian Juna dari halaman rumahnya, pikiran Kayla kacau. Rasa kecewa menekan dadanya sebab kebohongan ayahnya, namun di sisi lain hatinya itu berdebar. Wajahnya terasa panas mengingat bagaimana cara lelaki dengan rambut berantakan itu terus menanyakan keadannya sepanjang perjalanan pulang, Juna terus memastikan apakah ia baik-baik saja.
Bahkan sebelum lelaki itu berlalu dengan motornya, ia sempat tersenyum sambil menatap Kayla dengan teduh, menunjukkan rasa empati kepadanya. Kini Gadis itu merasa seakan hatinya telah didekap oleh sikap hangat Arjuna.
────༺༻────
Motor abu abu milik juna kini tengah berjalan memasuki area perumahan dan melewati deretan rumah yang begitu Ia kenal. Komplek yang tidak terlalu sempit ataupun luas ini membuat deru motor sport miliknya terdengar hingga ujung jalan.
Rumah yang diwarnai dengan cat putih tulang itu tampak terang oleh cahaya lampu tiang di ujung halaman, pagar hitam yang menjulang tinggi masih terbuka lebar seakan menyambutnya pulang. Pekarangan yang tak terlalu besar memiliki bagian kecil terisi oleh tanaman dan berbagai jenis bunga yang tertata indah di depan teras.
Pandangan Juna sekarang mendapati lelaki dengan kaos dan celana pendek yang tengah mencuci motor Harley hitamnya sembari bersenandung ria. Bima, abangnya yang sekarang sedang berada di semester ketiga pada jenjang perkuliahan itu balik menatapnya dengan alis berkerut dan tangan yang masih memegang selang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASTERISM
Teen FictionEmpat manusia, empat lelaki, empat bintang yang kehilangan sinarnya. Tengah mencari-cari eksistensi pendar cahaya yang mereka pun tak tahu berada di mana. Arjuna, Devan, Rey dan Kenzie memanglah istimewa dan nyaris sempurna. Menjadi kelompok tokoh t...