"Jika kau bergerak satu inci, aku akan menembakmu." Pria bertopeng hitam itu memperingatkan, mengarahkan senjatanya ke tiga pria di seberangnya.
"Jatuhkan senjatamu. Sekarang!" ia memerintah dan kedua pria yang menjaga target di tengah menjatuhkan senjata mereka.
Pria lain bertopeng merah dari dua pembunuh itu tertawa. "Akhirnya," ucapnya, juga mengarahkan pistolnya ke tiga lainnya. "Kami membawamu ke tempat yang kami inginkan."
Topeng hitam menyeringai. "Ucapkan doa terakhirmu, Tuan Anderson."
"T-tolong..." seorang CEO yang tidak lain adalah Sam Anderson memohon.
"Jangan bunuh aku! Aku akan memberikan apapun yang kamu mau tapi tolong jangan bunuh aku!" lanjutnya.
"Diam! Cepat habisi dia!" Pria bertopeng hitam memerintah kembali. Dan saat itu juga pria bertopeng merah menyeringai, lalu menarik pelatuknya.
"Tidakkk!" salah satu penjaga di samping CEO berteriak kemudian dengan sangat cepat memeluk CEO dan dua peluru masuk ke punggungnya lalu kedua pembunuh itu melarikan diri.
Masih dalam keterkejutan, CEO itu mengedipkan matanya dua kali dan menatap wajah pengawalnya yang tanpa emosi lalu melihat darah menetes di lantai.
Penjaga lainnya menangkapnya sebelum ia jatuh dan membaringkannya dengan lembut di lantai.
"Oh Martien." CEO tersebut menghela nafas.
"M-maaf Tuan." Martien Carter yang sekarat berjuang untuk berbicara. "Seharusnya aku m-menghancurkan para pembunuh i-itu. Aku mengecewakanmu." ucapnya terbata-bata menahan sakit.
"Tidak Martien, kau tidak mengecewakanku." CEO itu berbisik sedih.
"Kau baru saja menyelamatkan hidupku. Itu adalah pengorbanan terbesar yang pernah dilakukan siapa pun untukku." Ia menoleh ke penjaga yang lain, "Jack, siapkan mobil, ayo bawa dia ke rumah sakit."
"Tidak," bisik Martien. "Aku t-tidak bisa bertahan... lebih lama lagi."
"Aku tidak akan tinggal diam dan melihatmu mati disini." CEO tersebut berkata dengan tegas.
"Aku tidak akan berhasil ke rumah sakit." ucapnya.
CEO itu memegang tangannya dengan kuat. "Kuharap ada sesuatu yang bisa kulakukan untuk membalasmu."
"Aku hanya m-meminta untuk satu hal." kata Martien.
"Mintalah apa saja dan itu akan aku lakukan." jawabnya.
"S-saya punya keluarga," ia menjeda ucapanya, "Istri saya yang baru hamil, Marie dan putri kami yang berusia tiga tahun, Laura. T-tolong, aku tidak ingin mereka menderita. Jagalah m-mereka."
CEO itu mengangguk. "Aku akan melakukannya, kau bisa memegang kata-kataku."
"D-dan tolong, aku ingin anak laki-lakimu menikah dengan putriku Laura, ketika mereka dewasa."
CEO itu terdiam sejenak lalu tak lama ia mengangguk.
"Aku berjanji kepadamu bahwa itu akan kulakukan," jawabnya.
"Jack di sini adalah saksi kami. Aku bersumpah demi darahmu bahwa apa yang kau minta akan aku kabulkan." lanjutnya.
"T-terima kasih Tuan..."
Dan ia akhirnya menyerah.
_____
DUA PULUH TAHUN KEMUDIAN
"... Dan itulah mengapa kami ingin kau dan putra Sam Anderson menikah sayangku." kata Marie dan Laura membuang muka. "Itu adalah permintaan terakhir ayahmu." lanjutnya.
"Tapi bu, Tuan Anderson sudah melakukan banyak hal." protes Laura.
"Sejak kematian ayah, dia telah merawat kami dengan sangat baik dan aku baru saja mendapatkan gelar Master sebagai hasil dari bantuannya selama ini. Aku tidak harus menikahi putranya sebagai bagian dari penghargaannya, ini sudah cukup."
Marie tiba-tiba menjadi marah. "Diam, Laura! Berhenti bicara seperti anak kecil. Apa kau tidak tahu berapa banyak yang akan kita peroleh jika kau menikah dengan Hyden Anderson?"
"Tapi dia dan aku tidak akan bahagia." ucap Laura tanpa melihat ke arah ibunya.
"Dan apa yang membuatmu mengatakan itu?" tanya Marie.
Laura berdiri dari duduknya. "Ibu, aku tidak bisa menikah dengannya!" ia berseru. "Apakah ibu tidak melihat cara dia menatapku terakhir kali kita mengadakan pertemuan tentang ini? Dia menatapku dengan jijik! Pria itu tidak akan pernah bisa mencintaiku, bu."
"Dia tidak harus mencintaimu Laura," jawab Marie. "Fokus saja pada uang dan ketenaran yang akan diberikan namanya kepada kita."
Laura seketika tersentak, "Apa?"
"Pergi dan pikirkan tentang itu Laura." Marie berkata dengan acuh.
"Apakah hanya itu yang ibu pedulikan?" Laura tiba-tiba bertanya, "Uang dan ketenaran? Aku tidak percaya kepadamu, bu! Kau bersedia menukar kebahagiaan dan masa depanku dengan uang? Ibu bahkan tidak melihat ini sebagai keinginan ayah yang sekarat, ibu hanya melihatnya sebagai media untuk mendapatkan uang!" ucapnya yang sudah tidak tahan dengan perlakuan ibunya.
"Aku hanya berusaha untuk menghormati keinginan ayahmu."
"Itu bohong!" Laura berbicara kembali. "Ibu hanya melakukan ini karena ingin mendapatkan apa yang ibu mau!"
Wanita itu menatap tajam ke arah Laura, "Perhatikan caramu berbicara denganku Laura!" bentak Marie, "Aku masih ibumu, dan jika kau terus menolak untuk menjalani ini, rasa bersalah karena tidak menghormati keinginan ayahmu akan ada di kepalamu selamanya dan aku tidak akan menyukaimu jika saatnya tiba."
"Bu..." panggilnya lirih.
"Hanya itu yang harus kukatakan padamu." Marie memotongnya lagi. "Sekarang tinggalkan kehadiranku, aku perlu berpikir."
"Tapi bagaimana dengan... V-van?" Laura bertanya dengan lembut.
"Kau harus berhenti bertemu dengannya." Marie menjawab dengan acuh tak acuh.
"Tapi ibu..."
"Tidak ada kata lain darimu, Laura!" bentak Marie. "Kau akan melakukan apa yang aku katakan." lanjutnya.
"Aku sangat kecewa padamu, bu. Aku berharap aku tidak pernah dilahirkan!" Laura menangis dan berlari meninggalkan ruangan.
"Nanti kau akan berterima kasih kepadaku nak, ketika kau mulai mandi dengan uang." Marie tersenyum.
"Dan oh, aku tidak menyesal memilikimu, bahkan jika kau merasa sebaliknya." lanjutnya sebari menyeringai.
____________________
FINALLYYYY AKU KEMBALI LAGIIII HUHUHU
KANGEN GASIH? ENGGA YA? HAHAH.
Maap ya buat yang pengen lanjutin cerita sebelumnya ga aku turutin😭 malah bikin cerita baru, gapapa yaa biar berwarna hidup kalian wkwkGimana nih Prolog nyaaa? Malem ini aku up prolog + Chapter pertamaaa yaaaa hehehe, oiya kali ini sebenernya bingung castnya mau pake non Bts atau tetep Bts, tapi aku memutuskan keknya tetep BTS deh buat ngobatin kangen juga sama mereka😊 cast kali ini tetep Taehyung yaa hehe nanti kalo ada cast lain aku bakal pake member lain juga, maap buat yang ga suka sama cerita kali ini dan agak kurang ngefeel wkwk...
Happy readinggg, See u..... ♡
VOTE AND COMMENT NYA YA JANGAN LUPAAA BIAR AKU MAKIN SEMANGATT UPDATENYA NIH AWOKAWOK
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Agreement [KTH]
Fanfiction⚠️WARNING⚠️ Cerita banyak mengandung adegan dewasa dan memiliki unsur kata² kasar di dalamnya🔞 dimohon untuk yang belum cukup umur 21++ untuk tidak membaca cerita ini.... "Ibu, aku tidak bisa menikah dengannya!" ia berseru. "Apakah ibu tidak meliha...