⚠️WARNING⚠️ Cerita banyak mengandung adegan dewasa dan memiliki unsur kata² kasar di dalamnya🔞 dimohon untuk yang belum cukup umur 21++ untuk tidak membaca cerita ini....
"Ibu, aku tidak bisa menikah dengannya!" ia berseru. "Apakah ibu tidak meliha...
Laura berdiri membeku di tempat ketika kekasih suaminya yang disebut-sebut mengoceh.
Tidak pernah dalam hidupnya, ia membayangkan bahwa seorang wanita akan mengklaim suaminya sebagai kekasih orang lain di rumahnya dan tidak ada yang bisa ia lakukan untuk itu.
"...Jadi di mana dia?" tanya Rebecca datar.
Laura melototinya, andai saja ia dan suaminya jatuh cinta atau bahkan berteman atau setidaknya saling bertoleransi, ia akan mempermalukan wanita di depannya itu, ini adalah sebuah pelajaran yang tidak akan pernah ia lupakan.
"Dia tidak ada di rumah." Laura berkata dengan menahan amarahnya.
"Ah, benarkah?" Rebecca bertanya dengan seringai mengejek.
"Tapi kenapa aku sulit percaya? Uh, satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan meneleponnya, bukan?"
Itu lebih baik, pikir Laura. Ia ingin mendengar jawaban Hyden.
Rebecca mengeluarkan ponselnya dan memutar sebuah nomor.
"Halo sayang... kamu dimana?... Oh... Yah, istri kontrakmu bilang kamu tidak ada di rumah... ya dia... baiklah sayang, aku datang sekarang." ia menutup telepon dan menatap tajam ke arah Laura.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jangan bilang kau sudah jatuh cinta dengan kekasihku, karena aku tidak bisa menjelaskan sikap protektif ini padanya." ia datang lebih dekat.
"Tapi izinkan aku menasihatimu. Cobalah untuk tidak jatuh cinta padanya, karena aku meyakinkanmu bahwa perasaanmu tidak akan pernah terbalas."
"Rebecca." sebuah suara berat memanggil wanita itu dari lantai atas.
"Oh sayang." Rebecca mendengkur menggoda.
"Apa yang kau lakukan? Kupikir aku menyuruhmu untuk langsung naik ke atas?"
"Oh, aku segera ke atas, sayang." memberi Laura senyum kemenangan, kucing Rebecca berjalan menaiki tangga untuk menemui Hyden.
Laura berbalik untuk menatap Hyden dengan rasa sakit dan kemarahan di matanya sebagai akibat dari rasa tidak menghargai dirinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.