12

364 9 2
                                        

Setelah mempersiapkan barang-barangnya, Laura meminta penjaga gerbang untuk secara diam-diam membawanya keluar melalui pintu belakang rumah dan penjaga gerbang dengan enggan mematuhinya.

Karena tidak ada mobil yang menjadi miliknya, ia meminta sopir untuk mengantarkannya ke lokasi yang ia tuju.

"Tapi Nyonya, tidakkah menurut Anda lebih baik menunggu bos sebelum..." sopir Son memulai tetapi Laura langsung menyelanya.

"Kau harus membawaku keluar dari rumah ini, SEKARANG!" ia meledak.

Sopir itu menjadi kaku. Wanita itu tidak pernah membentaknya seperti itu sebelumnya. "Baik Nyonya."

Perjalanan ke rumah Van dipenuhi dengan pikiran dan penyesalan di pihak Laura. Ia menyesal pernah menjalani pernikahan itu. Laura menyesal berpikir bahwa ia bisa membuat pernikahannya berhasil, ia menyesali semuanya.

Tapi matanya terbuka sekarang. Ia tidak akan membuat kesalahan itu lagi.

"Kita sudah sampai, Nyonya." Son membuyarkan pikirannya dan ia langsung menyeka air matanya dengan cepat.

Sopir tersebut membantunya membawakan tasnya ke depan pintu apartemen Van dan segera Laura memintanya untuk meninggalkannya. Son sedikit ragu tetapi kemudian berbalik untuk pergi.

Laura tahu sopir itu akan membagikan sedikit informasi ini dengan bosnya. Tapi ia tidak peduli, Laura tidak akan pernah kembali ke Hyden. Pria itu seharusnya menikahi Rebecca dan membiarkan mereka hidup bahagia selamanya.

Laura menekan bel pintu dua kali sebelum pintu terbuka memperlihatkan Van dengan luka kecil dipipinya, tempat Hyden meninjunya dan ada plester kecil di dahi sebelah kirinya.

Laura menekan bel pintu dua kali sebelum pintu terbuka memperlihatkan Van dengan luka kecil dipipinya, tempat Hyden meninjunya dan ada plester kecil di dahi sebelah kirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Laura...?" matanya melebar ketika ia melihat barang bawaannya di luar dan pria itu merengut marah. "Bajingan itu mengusirmu?"

Laura hanya bisa menggelengkan kepalanya saat air mata menggenang di matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Laura hanya bisa menggelengkan kepalanya saat air mata menggenang di matanya.

Mata pria itu melembut. "Masuklah sayang, aku akan membawakan barang-barangmu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Marriage Agreement [KTH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang