⚠️WARNING⚠️ Cerita banyak mengandung adegan dewasa dan memiliki unsur kata² kasar di dalamnya🔞 dimohon untuk yang belum cukup umur 21++ untuk tidak membaca cerita ini....
"Ibu, aku tidak bisa menikah dengannya!" ia berseru. "Apakah ibu tidak meliha...
Laura membiarkan pria itu menciumnya. Ia menggerakkan bibirnya selaras dengan bibir pria itu, menghalangi suara-suara yang mengatakan kepadanya bahwa ini salah dan mendengarkan orang yang mengatakan kepadanya bahwa itu adalah Van yang ia cintai.
Selain itu, ia memikirkan perlakuan suaminya yang masih menjaga kekasihnya, dan bukan menghargai dirinya setelah menikah.
Tapi sekali lagi, ia bukan Hyden. Sama seperti ia menikmati ciuman Van dan menyukai rasa pelukan di tubuhnya.
Wanita itu tahu tentang kesucian pernikahan dan menghormatinya, serta sumpah yang ia buat dengan Hyden.
Saat ciuman itu mulai semakin dalam, ia menarik diri dan Van mengerutkan keningnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ada apa, sayang?" pria itu bertanya dengan lembut.
"Ini..." ia menjeda perkataannya, "I-ini salah, Van." ujarnya.
"Tapi Laura..." Van mulai mengambil langkah ke arahnya dan secara naluriah Laura mundur selangkah.
"Tidak Van," ucapnya tenang. "Semua yang terjadi ini salah. Demi Tuhan, aku seorang wanita yang sudah menikah." lanjutnya, wanita itu menahan air matanya.
"Tapi Laura, kau tidak mencintainya. Aku tahu kau tidak mencintainya!" Van yang hampir frustasi meninggikan suaranya.
"Tapi faktanya tetap saja bahwa aku sudah menikah, Van." ucapnya lirih.
Van berpaling darinya, ia mengusap wajahnya kasar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Laura mengulurkan tangan dan menyentuh bahunya. "Van..."
"Apakah kau jatuh cinta padanya, Laura?!" ia bertanya dengan marah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.