6

277 9 1
                                    

Laura tersentak saat Hyden mengambil langkah ke arahnya dan ia mundur selangkah.

"A-apa yang kau lakukan?" wanita itu bertanya dengan terengah-engah.

"Menghentikanmu pergi." ia berkata dengan seringai saat mendekatinya.

Laura berdiri tegak dan tidak bergerak untuk mundur lagi, mencoba yang terbaik untuk tidak meringkuk di depannya.

"Kau tidak bisa menghentikanku untuk pergi!" ucapnya menantang.

"Aku akan melakukan hal itu." ia menjawab dengan serak.

Lauran mencoba mundur selangkah tapi ia sudah berada di sudut dinding dan saat ini pria itu berada satu inci di dekatnya. "Menjauh dariku!" bentaknya.

"Aku tidak akan mengizinkanmu meninggalkan rumah ini, Laura

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku tidak akan mengizinkanmu meninggalkan rumah ini, Laura." ucapnya lembut sebari menyentuh kedua bahu wanita itu.

"Mengapa?"

Pria itu menghela nafas, "Sialan, kau wanita yang sudah menikah Laura!"

"Dan kau pun pria yang sudah menikah." ia berseru.

"Seorang pria yang sudah menikah, namun jarang tinggal di rumah, seorang pria yang sudah menikah dan masih berselingkuh dengan wanita lain!" lanjutnya.

Hyden mengutuk pelan. "Cukup!"

"Tidak, itu tidak cukup!" ia membentak. "Malam ini aku akan meninggalkan rumah ini dan kau tak akan bisa menghentikanku!"

"Kita akan lihat siapa yang lebih kuat di antara kita berdua."

Laura mengeluarkan desahan marah. "Yang ingin aku lakukan sekarang adalah menusukmu dengan belati tajam yang bagus."

"Dan yang ingin aku lakukan sekarang adalah menciummu tanpa perasaan sampai kau lupa untuk pergi keluar malam ini." balasnya.

Nafas Laura tercekat ketika Hyden mengatakan itu dan ia menatapnya tanpa bisa berkata-kata.

"Dan aku akan melakukannya," lanjutnya. "Jika kau mencoba meninggalkan rumah ini."

Laura setengah tergoda untuk membuktikan keras kepalanya, ia ingin sekali melawannya tapi wanita itu memilih untuk tidak melakukannya.

"Elena sedang menungguku, aku tidak bisa..."

"Telepon dia dan batalkan." Hyden acuh tak acuh.

Laura mendengus. "Apakah kau baru saja---" ucapan Laura terjeda dan ia melirik ke sumber suara.
                         
Ponsel Hyden berdering dan ia ragu-ragu ketika melirik si penelepon, tetapi setelah mengambil keputusan beberapa detik ia memutuskan untuk mengangkatnya.

"Halo? Kita baru saja berbicara beberapa menit yang lalu... aku tidak tahu malam ini bisa atau tidak."

Laura refleks melirik dan menyipitkan matanya ke arah pria di depannya itu, ia berpikir jika yang menelponnya saat ini adalah si Rebecca.

Marriage Agreement [KTH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang