Bai Ning merebahkan dirinya sisi gazebo. Tangan nya menyentuh air kolam. Menggumamkan melodi melodi indah di dunia asalnya.
Ia mengingat masa masa indah nya dulu, tak menyangka dewa akan memberikan ia kehidupan kedua disini. Entah harus merasa senang karna masih hidup atau sedih karna nasib nya pun sama sial nya.
Bai Ning menutup matanya menikmati hembusan angin malam. Ia merasa tenang disana, ada perasaan hangat yang mengalair disetiap sudut rumah Jendral Hu membuat nya nyaman.
.
.
.
'Cantik'
Hua Zhou melihat Bai Ning dari kejauhan. Ia tak ada keberanian menghampiri Bai Ning, Hua Zhou merasa jika sosok Bai Ning saat berada di hadapan nya adalah Palsu. Ia ingin melihat Bai Ning dengan sosoknya yang seperti apa adanya walau dari jauh.
Flashback On
Hua Zhou adalah anak dari seorang Selir kesayangan kaisar terdahulu. Sang Ratu tak memiliki keturunan, sehingga Hua Zhou lah yang menjadi ahli waris kekaisaran saat ini.
Karna ibunya adalah seorang selir, ia tak banyak memiliki pendukung. Hingga Jendral Hu datang menawarkan dukungan dengan ganti sebuah pernikahan.
Hua Zhou yang saat itu berumur 16 tahun tak tahu menahu perihal pernikahan itu. Hingga dilaksanakan nya pernikahan membuat Hua Zhou sangat terkejut, pasalnya ia telah memiliki seorang kekasih yang telah menyelamatkan hidupnya.
Saat itu Hua Zhou bertekad untuk mengabaikan Liu XiaoNing. Ia tak pernah mengunjungi nya selama 2 tahun pernikahan. Segala percakapan diantara mereka hanya formalitas.
Liu XiaoNing tak pernah menunjukan raut wajah bahagia nya lagi sejak kekasih Hua Zhou memasuki Istana sebagai Selir.
Flashback Off
.
.
.
Bai Ning merasa tangan nya menyentuh sesuatu yang hangat. Ia membuka matanya dan terkejut melihat Hua Zhou disampingnya.
'Aku ingat semalam di gazebo, bagaimana aku sampai kesini'
Bai Ning segera bangun dari kasur nya. Pikiran nya berkecamuk memikirkan bagaimana ia sampai ke kamarnya, bagaimana bisa tidur dipangkuan tangan Hua Zhou, dan bahkan memeluk nya.
Ia sudah bersiap ingin menikmati suasana kota dipagi hari.
"Nona bagaimana semalam? Apa terjadi sesuatu?", tanya Su Mei penasaran.
"Apa maksud mu? Tak terjadi apapun"
"Haiss.. Padahal semalam Raja sangat terlihat sangat lembut membawa mu ke kamar dan membaringkan mu", ucap Su Mei terdengar kecewa.
"Bukan kah aku membebas tugaskan mu? Mengapa kau disini?"
"Adik Su Mei hari ini berjualan di Pasar Pagi. Su Mei ingin mengajak Nona melihatnya", Su Mei tiba-tiba jadi bersemangat.
"Baiklahh", Bai Ning tertawa kecil.
'Kenapa raja bersikap seperti itu? Membuat orang bingung'
.
.
.
Sesampainya di Pasar Bai Ning senang sekali melihat penduduk yang sejahtera.
~Tolonggg pencuriii~
Bai Ning melihat ke asal suara dan terlihat seorang lelaki berbadan kecil lari tergopoh gopoh menghindari tangkapan para penduduk.
Hingga ia mendekat ke Bai Ning.
Bughh..
Bai Ning melumpuhkan pencuri itu dalam sekejap. Warga lain menghampiri ingin menghukumnya sepihak.
"Berhenti!", teriak Bai Ning.
Semua warga berhenti memandang Bai Ning. Bai Ning melangkah mendekat ke si Pencuri dan mengambil hasil curian.
"Su Mei berikan ini ke pemilik nya".
"Baik Nona".
"Aku adalah Ratu kalian. Aku yang akan membawa nya untuk dihukum dengan adil di Istana".
Semua warga sontak membungkuk.
"Tidak baik untuk menghukum seseorang tanpa tau adil atau tidak hukuman nya. Raja dan Istana ini berusaha untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman, silahkan mengeluh dan melapor sesuai dengan tempatnya. Bila ada yang terlihat main hakim sendiri maka bisa di kenakan hukuman".
"Baik Ratu. Kami senang memiliki Ratu berbudi luhur dan negara ini yang mempedulikan rakyat bawah seperti kami", Jawab salah seorang warga.
"Baiklah. Kalian boleh pergi", ucap Bai Ning halus.
Si pencuri terdiam menunduk. Tak ada rasa takut mati di dirinya. Saat akan membawa si pencuri pergi tiba-tiba ada yang datang.
"Jangan... Ampun Ratu. Ampuni kakak. Hu..hu.."
2 orang anak kecil menangis bersimpuh pada Bai Ning. Bai Ning menoleh ke si Pencuri, terlihat ia begitu gusar dan putus asa.
"Su Mei panggil pengawal untuk membawa mereka ke kediaman Jendral Hu"
"Baik Nona"
Su Mei bergegas pergi dan Bai Ning duduk di pinggiran pasar. Ia melihat ke ketiganya, mereka menangis berpelukan seakan tak ingin berpisah.
.
.
.
Seseorang memerhatikan Bai Ning dari jauh dengan senyuman.
'Apa yang akan kau lakukan selanjutnya?'
.
.
.
Hai apa kabar?
Thankyou so much karna masih setia nungguin cerita aku. Doain ya semoga waktu ku banyak senggang untuk rajin upload.
Kalian juga boleh kasih saran lhoo. Tulis di kolom komentar yaa!
Jangan lupa vote! ( ˘ ³˘)♥
KAMU SEDANG MEMBACA
The Empress : Liu Xiao Ning
FantasyBai Xiao Ning seorang wanita Ketua Mafia No.1 didataran Cina abad 23 yg sangat cerdas, kejam, dan disegani oleh para musuhnya. Namun naas, ia terperangkap dalam muslihat jahat adiknya dan mati dihadapan mantan kekasih nya . Tapi Dewa mempunyai t...