Taehyung sedang menunggu hasil tes nya keluar dengan cemas, dia bergerak tak nyaman ditempatnya duduk. Pintu ruang dokter Oh terbuka menampilkan seorang perawat yang membawa amplop kertas berwarna coklat ditangannya. Diserahkannya amplop itu kepada dokter. Dokter Oh membuka dan membacanya sekilas, lalu pandangannya tertuju pada Taehyung yang sedang duduk di depannya.
"Ini hasilnya pak, anda bisa melihatnya sendiri"
Diserahkannya kertas tersebut kepada Taehyung. Dengan tangan yang sedikit gemetar, Taehyung menerimanya. Dibacanya dengan teliti disetiap kata yang tertulis, disana tertera jika kecocokan antara kedua anak itu dengannya adalah 99,9% bukankah itu artinya mereka memang anak kandungnya?
Taehyung mendongak menatap dokter Oh mencari tau kebenarannya lagsung dari sang dokter. Dokter Oh yang mengerti tatapan itu menjawabnya dengan anggukan.
"Ya, darah anda dan kedua anak itu cocok. Dapat dipastikan jika anda adalah ayah biologis dari mereka"
Taehyung diam. Benarkah dia sudah menjadi seorang ayah? Kenapa saat membuatnya Taehyung tidak dalam keadaan sadar saja sih? Kan Taehyung jadi tidak mengetahui bagaimana rasanya. Ck dasar pak CEO, saat saat seperti ini masih saja memikirkan hal hal yang sangat tak berfaedah itu.
Taehyung pamit pada dokter, menuju parkiran lalu pulang kerumah orang tuanya. Tujuan utamanya adalah menunjukkan kepada kedua orang tuanya tentang hasil tes yang dia lakukan dengan dua anak kembar yang sudah dipastikan darah dagingnya itu.
Saat sudah berada di ruang tamu bersama kedua orang tuanya, Taehyung menyerahkan hasil tes tersebut kepad maereka.
"Ini apa Taehyung?" Sang mama bertanya
"Mama baca saja dulu, nanti juga akan mengetahuinya"
Mama membuka amplop dan lipatan kertas tersebut, dahinya menyerit.
"Bukankah ini hasil tes DNA?"
Taehyung mengangguk
"Ternyata selama ini kalian sudah memiliki cucu""Dasar anak kurang ajar, kenapa baru bilang? Kapan kau menikah? Tidak memberi tahu kedua orang tua mu?"
"Tae belum menikah, baru tiga hari yang lalu Taehyung mengetahui jika pernah meniduri seorang wanita enam tahun yang lalu, dia teman dari kekasih Jimin"
"Jadi kau tidak bertanggungjawab?"
Taehyung menggeleng
"Kan Tae sudah bilang jika Tae juga baru tau ma"Satu lemparan bantal mendarat mulus di kepala Taehyung. Pelaku tersangka adalah mamanya.
"Sekarang kita temui mereka, papa tidak mengajarkanmu untuk lari dari tanggungjawab" Setelah hanya diam, sang papa akirnya bersuara
"Ayo kita ke rumahnya""Tapi Tae belum mengetahui dimana alamat rumahnya"
"Kau tanyakan saja pada kekasih Jimin, kau bilang wanita itu sahabatnya"
Aiya, Taehyung baru mengingatnya. Ia mengambil ponselnya untuk menghubungi Rosé, menanyakan dimana alamat rumah Jennie tentunya.
***
Malam ini, dikediaman keluarga Jennie tiba tiba kedatangan tamu tak dikenal. Orang tua Jennie bertanya tanya dalam hati, siapakah mereka?
Sekarang ini, mereka sedang duduk berhadapan di ruang tamu.
"Ekhm, kami tau jika kedatangan kami kesini menimbulkan tanda tanya besar untuk kalian berdua."
Orang tua Jennie mengangguk
"Baiklah, kami langsung menuju intinya saja. Taehyung, berikan kepada mereka"