7

1.1K 121 0
                                    

Sudah beberapa hari ini Taehyung memimpikan mimpi yang sama, dia melihat seorang gadis sedang bersama dua anak kecil disebrang jalan memperhatikannya. Taehyung tak tau pasti seperti apa wajah mereka, yang dia tau hanya dua perempuan dan yang satu laki laki.

Setiap dia akan menghampiri mereka, kakinya tak bisa melangkah. Mereka berbalik dan pergi lalu Taehyung akan terbangun dari mimpinya. Dia bingung siapa sebenarnya mereka? Kenapa biasa selalu datang didalam mimpinya? Bahkan Taehyung saja tidak mengenal mereka. Pernah bertemu saja juga tak pernah menurutnya.

"Siapa sebenarnya kalian" Gumam Taehyung

Taehyung berusaha untuk tak memikirkannya, tapi semuanya sia sia. Taehyung pikir itu semua kebetulan, hanya bunga tidur. Ya hanya bunga tidur, batinnya.

Dia ingin fokus bekerja, tak usah memikirkan hal yang membuatmu pusing Tae.

***

Hari sudah mulai sore, Taehyung bergegas merapikan semua berkas yang berserakan di atas meja kerjanya. Setelah semuanya rapi dan selesai dia kerjakan, Taehyung memanggil Jimin untuk meneliti apakah ada yang tertinggal atau tidak.

"Jim, bisakah kau bantu meneliti apakah berkas ini sudah lengkap, aku takut jika ada yang terjatuh atau terselip"

"Baiklah Tae, tapi tunggu sebentar. Aku ingin menyelesaikan ini dulu" Jawab Jimin sambil masih fokus pada layar komputer.

"Cepatlah sedikit Jim, aku ingin cepat istirahat."

"Pulanglah dulu, istirahatlah. Tak usah menungguku"
"Aku sepertinya masih lumayan lama disini. Tenang saja, akan ku periksa kembali kelengkapan berkas itu"

"Bukan begitu, kau tau sendirikan jika aku tak akan tenang jika pekerjaanku belum selesai"

"Ya sudah kalau begitu, kau bisa menungguku hingga selesai" Jimin menyengir memperlihatkan deretan gigi putihnya.

"Sama sepertimu, aku juga tak tenang jika harus meninggalkan pekerjaanku ini. Bisa bisa besok nambah lagi dan lagi hingga menumpuk." Lanjut Jimin

Taehyung duduk kembali, jika dia pikir memang kasihan sekali sekretaris nya ini. Taehyung jadi merasa iba, dengan itu Taehyung berniat menunggu hingga pekerjaan Jimin terselesaikan.

***

Jennie terusik dari tidurnya, dia terganggu dengan suara tangisan bayi. Berusaha abai, tapi kian lama tangisan itu semakin kencang. Perlahan membuka kedua kelopak matanya, melihat ke sisi tempat tidurnya dimana disana terdapat keranjang bayi.

Jennie berdecih

"Merepotkan sekali"

Jennie berjalan mendekat. Awalnya hanya ingin melihat, tetapi tiba tiba dia mengangkatnya. Merasa kasihan karena wajah Hyerin yang sudah memerah, mungkin sudah terlalu lama menangis. Ia tidak tega melihatnya, dibawanya Hyerin ke tempat tidurnya untuk ditenangkan.

Tak mau diam, Jennie bingung harus berbuat apa. Dia tak tau bagaimana cara merawat bayi. Selama ini, Leedam dan juga Hyerin diurus oleh mamanya atau bibi Jung.

"Apakah kau haus?"

Ya mungkin saja, akan ku coba. Pikirnya.

Dan benar saja, tangis Hyerin mulai mereda dan lama kelamaan kembali tertidur dengan masih ada sisa air mata dan isak tangis disana. Diusapnya lembut pipi bulat itu, dihapusnya jejak air matanya perlahan.

I Don't Know [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang