Fateful Encounter

CHAPTER 3

Enjoy~

Haechan berdiri di depan kantin Fakuktas Teknik, melihat ratusan mahasiwa teknik. Fakultas Teknik memang berbeda. Selain mahasiswa baru, tidak ada yang memakai seragam yang sudah ditentukan. Jaket merah memberikan vibe berbeda kepada para mahasiswa itu. Bahkan perempuan juga terlihat kuat. Semakin lama ia memperhatikan lautan jaket merah itu, semakin Haechan merasa awkward. Faktanya tidak ada larangan ataupun aturan kepada mahasiswa untuk makan di kantin manapun di NCIT. Tapi bagi Haechan ini cukup aneh karena dia berdiri sendirian, dia juga membawa gitar dan satu tangkai bunga mawar.

flashback

Haechan sudah bersiap ketika dia bertemu dengan para senior itu di kantin siang ini untuk menerima tugasnya. Seperti biasanya dia membawa Renjun dan Jeno disampingnya. Hanya perlu satu tatapan untuk tahu bahwa tugas yang akan Haechan jalani jauh dari kata normal. Hyunjin absen dari pertemuan ini membuat Jeno mengeluarkan sumpah serapahnya di hati.

Mengundurkan diri, ketiga sahabat itu menyapa rombongan senior.

"Wow baiklah aku akui kau telah memutuskan untuk menjadi bijaksana dan tepat waktu untuk sekali ini Haechan." Changbin berkata dengan kebencian yang jelas. Renjun bisa membayangkan betapa buruknya jika mereka terlambat satu menit.

Dan Felix mulai menjelaskan tugas apa yang harus dilakukan Haechan untuk diterima menjadi mahasiswa baru Fakultas Seni Universitas NCIT. Ketiga sahabat itu hanya bisa mendengarkan dengan ketidakpercayaan akan ketidakadilan yang mereka dapat. Menurut penjelasan Felix tugas itu terlalu mudah. Haechan hanya perlu menyanyikan sebuah lagu. Bagaimana? Itu tidak terlalu buruk bukan? Haechan bernyanyi untuk hidup.

Tentu saja disitu ada Lee Know, dan Haechan diharuskan menyanyikan lagu romantis kepada Ketua Hazer tahun kedua Fakultas Teknik, di kantin teknik, di depan semua mahasiswa teknik, sambil bermain gitar. Terakhir dia harus memberikan hadiah bunga mawar kepada Ketua Hazer dan berlutut sambal sambil berkata :
"Oh kaisarku, penguasa banyak hati, tundukkan aku di depan dirimu yang mulia. Tolong bawa aku sebagai milikmu untuk melakukan apa saja yang dirimu inginkan untuk selamanya."

Haechan diminta untuk mengulangi kalimat tersebut sampai para senior puas dengan ekspresi dan juga emosi yang diberikan Haechan. Dan kemudian para senior menyita semua ponsel mereka, memerintahkan Jeno dan Renjun untuk duduk di depan para senior sementara Haechan pergi sendirian untuk melakukan tugas. Haechan juga diinstruksikan secara ketat untuk tidak memasukkan nama senior dari percakapan apa pun yang mungkin terjadi. Jika tidak.... Sisa kalimat itu diserahkan kepada imajinasi.

Kalau Haechan boleh jujur dengan dirinya sendiri, seluruh kegiatan ini sangat menyenangkan. Jelas dia akan mempermalukan dirinya sendiri di depan seluruh fakultas. Tapi itu tidak seberapa dibandingkan dengan beberapa hal gila yang harus dilakukan anggota SKY di berbagai variety show dan di depan penonton nasional. Karenanya saat Haechan berdiri di pintu masuk kantin fakultas teknik, dia berharap bisa menertawakan dirinya sendiri.

Sementara itu di kantin fakultas Seni, Renjun dan Jeno duduk menghadap para senior dengan kekhawatiran yang semakin meningkat terhadap teman mereka. Bukan tugas itu yang membuat mereka khawatir. Mereka juga tahu bahwa Haechan akan dengan mudah melakukannya. Yang membuat mereka khawatir adalah perilaku para senior selama ini. Renjun juga tidak bisa melupakan fakta bahwa Hyunjin menghilang dari tempat kejadian. Kecurigaannya bertambah ketika semua ponsel mereka disita oleh Changbin dan Haechan disuruh pergi sendiri untuk melakukan tugasnya.

Itu tidak membantu ketika para senior berkumpul di sekitar laptop mengabaikan segalanya dan semua orang. Termasuk Jeno dan Renjun. Meskipun Jeno dan Renjun diperintahkan untuk duduk di depan para senior dan tidak bergerak sedikitpun, tidak ada yang mengawasi mereka dan mereka semua tampaknya menonton sesuatu dengan penuh harap. Semua kepala mereka tertunduk dan mereka berbicara di antara mereka sendiri. Jeno hanya bisa menangkap beberapa kata seperti kamera, posisi, keempat dll.