CHAPTER 15

334 38 3
                                    

enjoy~

Ketiga sahabat itu memindahkan semua kotak makanan yang dibawa oleh Mark ke dalam kulkas. Jeno dan Renjun yang sudah sangat penasaran sedari tadi saling lirik untuk menentukan siapa yang akan bertanya kepada Haechan. Hingga akhirnya Jeno mengalah dan membuka pembicaraan,

"Haechan, kenapa sepagi ini Mark sunbaenim bisa berada disini? Bagaimana dia bisa tahu tempat tinggal kita?"

"Ah apa aku belum cerita pada kalian? Mark hyung tinggal di gedung ini juga, lantai 15, pent-"

"Lantai 15? Penthouse?" Intrupsi Renjun, terkejut.

"Iya, sepertinya keluarganya tinggal disana. Aku juga belum tahu dengan pasti, tapi kemarin aku bertemu dengannya di lift saat aku baru kembali dari agensi. Dia dan beberapa bodyguards nya membantuku dan Jungwoo hyung membawa semua hadiah dari penggemarku."  Jelas Haechan.

"Beberapa? Bodyguards nya ada lebih dari satu?" Tanya Renjun, masih terkejut.

"Hmm... ada 4. Sungchan, Shotaro, Chenle dan Jisung. Jisung itu yang tadi. Ah iya dimana dia sekarang?" Haechan mencari sekeliling dan tidak menemukan keberadaan Jisung di dapur.

Teman-temannya menggelengkan kepala, tidak tahu lagi harus bagaimana dengan fakta yang baru mereka ketahui ini.  

"Mark hyung, Jisung dimana?" Haechan memanggil Mark.

"Dia sudah pergi, ada urusan lain yang harus dikerjakannya." Jawab Mark.

"Oh, baiklah."

"Mark hyung apakah keluargamu tinggal di penthouse juga?" Tanya Haechan penasaran.

"Tidak Haechan, Orangtuaku punya rumah sendiri, begitu juga dengan kedua saudaraku."

"Jadi kamu hanya tinggal bersama bodyguards mu disana?"

"Mereka punya tempat tinggal sendiri, aku sendiri di penthouse itu."

"Woah, bukankah penthouse itu terlalu besar jika hanya dirimu sendiri yang tinggal disana?"

"Terkadang." Jawab Mark sedikit terkejut dengan pertanyaan Haechan.

"Hmm... pasti hyung kesepian." Lanjut Haechan, memberikan tatapan simpati kepada Mark.

Johnny tidak tahu apakah dia harus menangis atau tertawa. Mark Lee, anak terakhir dari keluarga yang sangat berpengaruh di Korea Selatan, Ketua Hazer Fakultas Teknik, mahasiswa tingkat akhir yang memiliki segudang prestasi dan diincar oleh seluruh wanita di kampus, mendapatkan tatapan simpati dari Haechan!

Tidak ada, bahkan tidak pernah seorang pun yang berani memberikan tatapan atau kalimat seperti yang barusan dilakukan oleh Haechan. Semua orang selalu memberikan tatapan terpukau, bangga, iri, dan marah, bukan simpati.

Mark tiba-tiba merasa tenggorokannya kering. Tapi sebelum dia bisa mengeluarkan suaranya, Haechan sudah kembali berbicara,

"It's okay Mark hyung, mulai sekarang kamu tidak akan kesepian lagi, cukup telepon aku saja. Aku akan sering berkunjung dan main di kolam renangmu." Ucap Haechan dengan senyum lebarnya.

"Uri Haechan sepertinya sangat tergila-gila dengan kolam renang ya?" Tanya Mark.

Haechan menahan nafas, sepertinya rahasianya baru saja terbongkar.

"Tidak hyung! Aku hanya suka kolam renang jika ada pemiliknya juga, itu sepaket." Haechan tersenyum sangat lucu, membentuk gambar paket dengan tangannya.

"Omong kosong apa itu Haechan? Mark sunbaenim kesepian? dan jika dia memang kesepian kenapa dia harus menelpon mu?" Interupsi Johnny dengan nada dan volume suara yang keras, membuat dirinya mendapat tatapan mematikan dari Mark.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 27, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fateful EncounterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang