CHAPTER 7

325 45 0
                                    

Enjoy~

Changbin, Lee Know, Felix, dan Hyunjin sedang duduk di kantin fakultas seni yang sepi. Bangchan masih di kelas sementara keempatnya sudah tidak ada kelas lagi hari itu. Felix merasa tidak nyaman dan meyakinkan dua lainnya untuk berbicara dengan Hyunjin. Hyunjin sangat marah setelah diberitahu oleh teman-temannya tentang apa yang terjadi dengan Haechan. Ketiganya cukup pintar untuk tidak menyembunyikan detail apa pun dari Hyunjin kali ini. Meskipun Bangchan meminta mereka untuk tidak melakukannya, Hyunjin masih menjadi wakil ketua hazer. Jadi ketiganya duduk dengan patuh dan menunggu Hyunjin meledak.

"What the hell? Kalian gila? Bagaimana kalian bisa membiarkan Bangchan melakukan hal bodoh seperti ini? Tidakkah kalian menyadari betapa bodohnya rencana itu? Kita bisa mendapat masalah serius jika kita ketahuan. Tidak hanya dengan fakultas tetapi juga dengan hukum. Apakah kalian tahu seberapa kuat opini publik? Apapun yang kita lakukan, Haechan punya dukungan dari agensi hiburan terbesar di negara ini. Menurut kalian apa yang akan terjadi ketika video itu diposting secara online? Agensi hiburan terbesar di negara ini akan menampar kita dengan tuntutan hukum terbesar dalam sejarah. Changbin, bukankah impianmu menjadi seorang aktor? Bagaimana menurutmu jika seorang aktor memiliki catatan sejarah membully seorang junior? Dan serakang kau mengirimnya untuk dikacaukan oleh anjing-anjing teknik itu? Apakah kau tidak malu? Dengan mengirimkan Haechan ke Johnny untuk didisiplinkan, itu artinya kalian mengakui kekalahan kita sebagai tim hazer tahun kedua Fakultas Seni. Mereka selalu menang di setiap kompetisi antar fakultas tahun lalu dan terus menang hingga tahun ini, jika sudah begini harusnya kalian memberikan mereka penghargaan sebagai tim hazer terbaik." Hyunjin hampir berteriak sekarang.

"Sebenernya apa yang ada dipikiran Bangchan? Tadi dia bilang apa? Kita punya wewenang untuk mendisiplinkan junior kita? Itu kenapa kalian mengirimkan junior yang paling dinanti untuk masuk pada angkatan sekarang ke fakultas teknik untuk ditertibkan. Sebagai hazer kita bukan hanya bertugas untuk memerintah para junior, kita juga ditunjuk untuk melindungi mereka. Apa menurut kalian kita sudah melaksanakan tugas itu? Apa kalian tidak ingat apa yang dikatakan dekan awal tahun? Bahwa Haechan adalah aset penting untuk fakultas kita. Apalagi setelah masalah yang terjadi pada Jihoon sunbae, menurut kalian seberapa pentingnya bagi fakultas kita untuk mendapatkan pandangan positif dari publik? Dan sekarang kita mungkin telah merusaknya. Menurut kalian apa yang akan dilakukan Seongcheol sunbae ketika dia mengetahui hal ini? Dan aku sangat yakin dia pasti akan tahu-"

"Terus bagaimana? Kau ingin mengadukan kami?" Bangchan bertanya, muncul di samping meja mereka, mengejutkan ketiganya. Dia melemparkan pandangan mengancam pada tiga orang yang duduk. Hyunjin berbalik ke arah pemimpin mereka dengan ekspresi marah.

"Kalian benar-benar berfikir kalau Seungcheol sunbae tidak akan mengetahui masalah ini? Aku berani bertaruh dia dan tim hazer lainnya sudah tahu tentang masalah yang kalian perbuat sekarang. Lalu apa tadi kau bilang? Kau ingin mendisiplinkan Haechan karena dia terlihat tidak tahu diri? Dan dengan begitu mudahnya kau mengirimnya ke tim hazer teknik? Apakah itu karena kau tidak bisa melaksanakan tugasmu sebagai head hazer fakultas seni dengan baik? Temanku Bangchan yang terhormat. Ketika para senior mengetahui betapa gagalnya pilihan mereka, menurutmu bagaimana reaksi mereka? Tenang sebelum itu terjadi aku yang akan memberitahumu terlebih dahulu karena sepertinya kau sedang tidak bisa menggunakan otakmu saat ini. Mereka tidak akan menyebarkan karpet merah atau memberimu buket mawar. Kita semua akan berada di lubang sedalam enam kaki, bahkan keluarga kita tidak akan mencari kita, itu artinya apa? Ya kita akan mati sebentar lagi." Hyunjin menyelesaikan kalimatnya sambil bernapas dengan susah payah.

Bangchan marah. Nyatanya dia benar-benar gila. Dia marah pada Changbin, Felix dan Lee Know karena mengadu pada Hyunjin. Dia marah karena rencananya tidak berjalan seperti yang diharapkan. Dia marah pada Hyunjin karena melemparkan fakta itu. Dia marah pada Haechan karena menjadi 'Haechan'. Dia marah pada masa depan, pada seniornya dan pada seluruh dunia. Tapi dia tidak bisa kehilangan ketenangannya sekarang. Tidak sampai dia yakin semuanya baik-baik saja. Jadi dia hanya tersenyum dan menyilangkan tangannya.

Fateful EncounterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang