CHAPTER 10

296 41 0
                                    

Enjoy~

Tim hazer Fakultas Seni tahun kedua berkumpul di kamar Bangchan. Anehnya Hyunjin juga ikut hadir bersama mereka. Namun ketegangan di ruangan itu begitu tinggi. Bangchan marah. Tidak ada yang berjalan sesuai rencana dan yang dia miliki hanyalah video nyanyian Haechan. Apa gunanya itu? Ada ribuan video di internet dengan Haechan bernyanyi sambil bermain gitar.

Dan sekarang bahkan teman-temannya menentangnya. Sebelumnya dia telah meminta Changbin untuk mengambil kamera yang mereka pasang di kantin teknik dan pria itu menolak,  dia berkata kalau dia tidak akan pergi sendiri. Ini semua karena Haechan. Pertama Hyunjin mendiamkannya. Sekarang setelah pertunjukan kecil oleh Haechan siang tadi, semua orang menentangnya. Apakah mereka tidak tahu bahwa Haechan itu 'palsu'. Demi Tuhan, keparat itu juga seorang aktor. Mereka dilatih untuk menangis begitu saja.

"Kita melakukan ini bersama-sama. Aku tidak sendirian ketika kita memutuskan untuk mendisiplinkan Haechan. Jangan berani-beraninya kalian menyalahkanku sepenuhnya." Bangchan berkata dengan gigi terkatup melihat setiap temannya.

"Hey, aku tidak menyalahkanmu. Hanya saja aku tidak mau pergi ke kantin itu sendirian." Bela Changbin.

"Dasar pengecut, aku akan menemanimu. Aku tidak menyangka akan berteman dengan pengecut sepertimu. Kalian semua ingin memberikan pelajaran pada Haechan tapi tidak berani hanya karena Haechan adalah artist. Senior seperti apa kalian? Teman seperti apa kalian huh?"

"Teman yang akan menahanmu untuk melakukan hal yang sangat bodoh." Kata Hyunjin Panas.

"Apanya yang bodoh jika kita hanya menjalan tugas sebagai hazer? Haechan pantas mendapatkan itu. Dia pantas untuk dihancurkan seperi rencana awal kita."

"Apa kau yakin dengan perkataanmu sendiri? Apa kalimat itu benar-benar keluar dari mulutmu? Kenapa kau belum sadar juga? Siapa kita berani menghancurkan hidup orang lain? Apa hak kita?"

"Kita adalah seniornya. Dia seharusnya mengikuti kegiatan hazer 2 bulan lalu seperti temannya yang lain, tapi apa? dia terlalu sibuk dengan dua stik drumnya. Dan setelah itu apa? Dia datang ke kampus berlagak seolah-olah dia yang punya kampus ini. Seluruh gadis meneriakinya setiap dia lewat, bahkan dosen meminta tanda tangannya saat di kelas. Seluruh Fakultas ini menjadi berantakan. Dan kalian melewatkan ini begitu saja? Apakah itu yang namanya senior?"

"Itu saja kan? Itu artinya kau cemburu dengan Haechan. Kesuksesannya dan ketenarannya. Kau melakukan ini semua bukan karena kau head hazer tapi karena sel-sel di otakmu tidak bisa menghandhle kecemburuanmu itu. Dan sekarang kau berani menggunakan posisimu untuk memanipulasi apapun sesuai keinginanmu."

"Kau berani menyalahkan ini semua padaku? Siapa dulu yang berkata bahwa Haechan harus diberi pelajaran? Siapa yang memberikan ide untuk menghukum dirinya bernyanyi? Kau menyalahkanku karena cemburu, tapi sebenarnya kalian semua sama saja. Kalian semua menginginkan Haechan jatuh. Dan aku sudah menunjukan itu kepada kalian. Tapi setelah melihat tangis buaya bocah kecil itu kalian berubah menyalahkanku. Aku yang merupakan teman kalian."

"Kalian berdua diam!" Lee Know berteriak membuat semua orang terlonjak. Cukup sudah. Apapun yang terjadi mereka tidak bisa mengubahnya. Yang penting sekarang adalah bagaimana caranya mereka harus tetap akur. Ia benci melihat teman-temannya bertengkar. Untuk sesaat semua orang terdiam di ruangan itu.

"'Kita kacau. Tidak peduli bagaimana kita mencoba memikirkannya tetap saja kita gagal."Lee Know berkata dengan suara lebih pelan.

"Seharusnya dari awal kita tidak bertindak sejauh ini, Tapi nasi sudah menjadi bubur. Sekarang kita hanya harus berdoa." Kata Felix, membuka mulut untuk pertama kalianya sejak mereka berkumpul.

"Bukannya kita harus meminta maaf atau sebagainya, tapi maksudku adalah kita harus melupakan Haechan dan juga Johnny. Ayo ambil kameranya, hapus videonya dan lupakan semuanya. Jika kita berpapasan dengan tim hazer Fakultas Teknik, abaikan saja. Kita tidak boleh terlibat lagi dengan mereka. Mari kita jalani kehidupan kampus kita sepenuhnya dengan orang-orang yang berada di ruangan ini." Dia selesai dengan kalimat terakhir. Changbin, Hyunjin dan Lee Know setuju. Mereka semua melihat ke arah Bangchan.

Fateful EncounterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang