21++. CERITA ACAK FOLLOW DULU SEBELUM BACA!
"Kak lo mau apa? " Tanya Neyla dengan langkah mundur secara perlahan.
Xabiru mengangkat alis "Bukannya ini yang lo mau? "
"Ap.. Apa maksud kakak? " Neyla mulai takut--melihat keadaan sekitar yang.. sepi...
Nafas Neyla tercekat. Tubuhnya membeku. Jantungnya berdetak cepat. Menyadari jika dirinya tidak sendirian. Terutama ketika mendengar suara lain di belakangnya. Neyla memberanikan diri membalikkan tubuhnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"KAU!!! " Seru Neyla bersamaan dengan orang yang ada di hadapannya.
Saking terkejutnya, tubuh Neyla sampai tersentak ke belakang. Matanya membulat ketika mengetahui siapa orang yang ada di hadapannya. Jantungnya bahkan masih berdetak cepat.
Tidak hanya Neyla, sepertinya pria itu turut terkejut melihat kehadiran Neyla yang ada di hadapannya. Meskipun hanya bertahan kurang dari lima detik.
"Apa yang kau lakukan di sini?! " Neyla memekik panik.
Kenapa begitu tiba tiba? Bahkan dengan situasi seperti ini?!
Xabiru memiringkan kepala, "Bukannya aku yang seharusnya bertanya. Apa yang kau lakukan di dalam mobilku? "
Neyla seketika diam. Matanya mengerjap beberapa kali sebelum menatap sekeliling dan Xabiru secara bergantian.
Damn it! Kenapa ia baru menyadarinya.
Neyla memejamkan mata. Merutuki dirinya sendiri. Bagaimana bisa ia bertindak bodohnya dengan memasuki mobil orang meski sedang dalam keadaan panik sekalipun. Hal seperti ini seharusnya tidak terjadi...
Dan yang paling parah dari sekian banyaknya orang kenapa harus Xabiru?!
Neyla membuka mata-- Matanya terbelalak ketika mengetahui mobil sudah melaju meninggalkan pelataran bangunan di belakang sana.
"Hei! Tunggu... Kenapa mobilnya berjalan. "
Neyla semakin panik ketika mobil terus melaju. Kepalanya bahkan berulang kali menoleh ke belakang-- Ternyata mobil sudah melaju cukup jauh.
Neyla menatap pria yang sedang duduk di sebelahnya. Lebih tidak percaya dengan apa yang sedang di lihatnya sekarang. Pria itu fokus menatap iPad yang ada di pangkuannya. Bahkan kelewat santai mengetahui apa yang sedang terjadi.
"Kita akan kemana?! " Neyla bertanya nada bicaranya pun sudah berubah menjadi bentakan.
Xabiru hanya mengangkat bahu acuh, "Kemana pun yang ku mau. "
Neyla menggeram mendengar jawaban yang di berikan pria itu. Bahkan Xabiru tidak berminat repot repot untuk menoleh kearahnya.
