21++. CERITA ACAK FOLLOW DULU SEBELUM BACA!
"Kak lo mau apa? " Tanya Neyla dengan langkah mundur secara perlahan.
Xabiru mengangkat alis "Bukannya ini yang lo mau? "
"Ap.. Apa maksud kakak? " Neyla mulai takut--melihat keadaan sekitar yang.. sepi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Neyla tengah membereskan beberapa berkas yang sempat di gunakan untuk meeting. Beberapa menit lalu Neyla sedang menjalankan meeting dengan beberapa petinggi di perusahaan Rika-- Mamanya. Perusahan yang bernaung di bawah kendali perusahaan yang di kelolah Papanya. Sebenarnya bukan wewenang Neyla untuk melakukan meeting pagi ini. Namun, mengingat Rika dua hari yang lalu melakukan perjalan ke luar negeri untuk mengurus beberapa hal di sana menyebabkan Neyla sebagai anak tunggal pemilik perusahaan diharuskan menggantikan orang tuanya yang sedang bertugas.
Neyla baru menempuh wisudanya-- strata satu, sekitar tiga bulan lalu. Gadis ini sudah di haruskan paling tidak harus mengerti dasar dasar bisnis yang di kelola kedua orang tuanya. Meskipun sudah dari kecil Neyla sudah di biasakan nyatanya hingga sekarang Neyla masih harus banyak belajar. Menyita waktunya bahkan tidak jarang Neyla lembur ketika memeriksa sesuatu. Di luar hal tersebut, Neyla tidak pernah mengeluh karena di sisi lain gadis itu sendiri memang berniat menyibukkan diri agar pikirnya tidak kembali kacau jika mengingat sesuatu.
Sudah dua tahun berlalu. Pria itu tidak pernah menunjukkan keberadaannya sekalipun di sekitar Neyla. Pria itu benar benar menepati ucapannya. Dua tahun terakhir waktu seakan berjalan begitu lamban. Sangat menyiksa Neyla jika hanya berdiam diri saja. Oleh karena itu Neyla selalu menyibukkan diri entah itu di perusahaan ataupun di kamarnya. Tidak pernah lepas dari iPad yang selalu di bawa kemana mana dan setumpuk berkas yang menjadi pelengkapnya.
Neyla merilik ponselnya yang bergetar menandakan jika ada telepon masuk. Neyla meraih benda pipih itu-- Menempelkannya pada telinga.
Neyla diam mendengarkan lawan bicaranya di seberang-- Menggunakan bahu sebagai penyangga. Sementara tangannya sibuk melanjutkan pekerjaan yang belum selesai. Meraih beberapa berkas berkas yang berantakan.
"Baiklah. Gue kesana sekarang. " Selesai mengatakan hal tersebut Neyla memasukkan beberapa berkas kedalam map. Meraih iPad dan berjalan meninggalkan ruang meeting.
••••••••
Neyla berjalan memasuki bangunan bertuliskan L'Shine-- Lestoran Italia. Terletak tidak jauh dari perusahaan. Neyla menoleh kesana kemari untuk mencari keberadaan orang yang sudah menunggunya. Lalu, kembali melangkah menghampiri meja pojok dekat jendela ketika orang yang akan di temuinya melambaikan tangan kepadanya.
