Ketika Ares muncul di pintu, situasi intens tersebut bisa mereda sedikit, tetapi masih ada ketegangan yang terasa, terutama karena kehadiran Ares yang juga terkesan gagah di mata Emil.
Kala itu Ares memperlihatkan punggungnya yang kekar, Emil merasa kaget dan terpana oleh penampilan maskulin dan betapa gagahnya teman majikannya tersebut. Benar saja Ares teman dari Baron muncul di waktu yang pas ketika matahari menyinari dengan sedikit rintik hujan, Ares segera berputar perlahan dan memberi senyum yang manis pada Emil, dimana ia memakai kacamata bingkai plastik hitam miliknya yang membuatnya terlihat muda.
Waktu seakan berhenti kala Emil mengagumi betapa tinggi dan gagahnya pria dewasa ini, Emil merasakan kekaguman yang sama seperti yang dia alami saat bersama Baron. Dia terpana oleh penampilan Ares yang gagah dan berusaha untuk menyembunyikan rasa kagumnya.
Ares pria dewasa berkulit putih temannya Baron majikannya yang kini berada persis di depan Emil membuatnya begitu terpana dengan gaya barunya yang bebas.
Sungguh ini mas Ares? Ia terlihat berbeda sekali ketika datang ke rumah pak Baron tadi malam dan penampilannya yang sekarang..!
Emil baru menyadarinya sekarang. Penampilan Ares seperti anak bujang, dimana ia hanya pakai kaos putih tak berlengan, ripped jeans, dan sepatu Converse tapi anehnya pakaiannya basah kuyup. Otot bisep yang nampak ditangan Ares semakin seksi menyembul keluar ketika ia menyisir rambutnya dengan jari sementara ditangan satunya memegang helm, Emil menelan ludah dan Ares menegurnya dengan menjentikkan jari tepat di depan wajahnya.
"Hoi Emil!"
Emil baru sadar lalu balas menyapa. "I-iya mas Halo" dengan ramah dan sedikit keheranan, "M-Mas Ares? Kok basah mas?" Tanya Emil.
"Tadi baru selesai hujan Emil aku gak bawa mantel, kamu gak dengar?" Emil hanya menggeleng dan segera mempersilahkan Ares untuk masuk kerumah dan menutup pintu.
"Masuk mas"
"Oke"
Emil segera menyuruh Ares masuk tapi anehnya Ares tidak mau duduk di sofa. Wajar karena pakaiannya basah. Ares lebih memilih melihat-lihat Emil di dapur.
"Silahkan masuk, mas. Duduk saja di sofa."ujar Emil menawarkan
"Gaenak nih, pake baju basah." kata Ares
"Gapapa mas, nanti kubersihin"
"Gausah, ntar bikin kerjaan lagi"
Ketika Emil hendak membuat teh Ares menegurnya dan bilang,"Gausah repot-repot Emil" katanya. Tapi Emil merespon, "Gapapa mas" dan kembali menyeduh teh.
"Oh iya, Baron keluar kota kan?" tanya Ares
"Iya mas."
Disaat itu Ares permisi ingin mandi, tapi meminta izin terlebih dahulu pada Emil.
"Kalau begitu Emil aku boleh dong numpang mau mandi disini, hehe? Gaenak pake baju basah" ujar nya nyengir
"Silahkan mas." Emil mempersilahkan dan ia masuk ke kamar mandi, Emil menyadari bahwa dia lupa memberikan handuk.
Astaga, aku lupa memberikan handuk. Bagaimana ini??
KAMU SEDANG MEMBACA
Majikan Eksklusif [SELESAI]
RomanceEmil (22) merasa terpesona dengan setiap lekukan tubuh Baron (32), tuannya yang tampan dan berwibawa. Setiap suara dan gerakan Baron mempesonakan Emil, membuatnya tak bisa berhenti memikirkannya. Meskipun awalnya hanya sebagai pelayan, perasaan Emil...