TAHUN BARU

133 39 86
                                    

Setelah lama menunggu Arga bangun, ia akhirnya lega, karena keponakan tunggalnya itu membuka matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah lama menunggu Arga bangun, ia akhirnya lega, karena keponakan tunggalnya itu membuka matanya.
Arga menatap heran tantenya yang berada di hadapannya dengan mata sembab.

"Tan...te"panggil Arga dengan suara lemah, nyaris tak terdengar

"Iya, Aga mau apa hm?, ada yang sakit?, bilang tante kalau ada yang sakit"ucap Ririn sambil mengelus pelan pipi tirus Arga

"Aga mau mama"ucap Arga

Ririn terdiam beberapa detik, ia bahkan belum memberi kabar pada kakaknya tentang kondisi Arga.

"Bentar ya, kita video call mama Aga" ucap Ririn sambil membuka ponselnya

Mendengar itu, Arga langsung tersenyum lebar, tidak ada raut wajah sakit disana, tapi, wajah pucatnya memberi kesan seakan akan ia adalah mayat hidup yang sedang tersenyum.

Panggilan video itu telah di angkat oleh Erin, ia dapat melihat jelas, anak semata wayangnya itu tengah lemah. Di tangan mungil putranya terdapat dua jarum yang menusuk, sebelah kanan jarum infus dan sebelah kiri jarum transfusi. Erin mengalihkan pandangannya pada Ririn, seakan meminta Ririn menjelaskan semuanya.

"Mama"panggil Arga

"Anak mama kenapa gini?"tanya Erin

"Aga kangen mama"balas Arga

"Maafin mama sayang, saat kamu sakit gini mama nggak bisa jagain kamu" ucap Erin sambil menunduk

"Mama nggak salah, Aga yang nakal nggak mau dengar kata tante. Mama jangan nangis Aga nggak suka mama nangis"ucap Arga

"Mama nggak nangis kok, Aga udah makan? Obatnya jangan lupa di minum ya sayang, biar Aga cepet sembuh" ucap Erin sambil tersenyum

"Iya mama"balas Arga

"Pinter banget anak mama"ucap Erin

"Mama di sana jangan pikirin Aga, Aga nggak apa kok. Kata tante kalau mama terusan di telfon nanti mama di marahin" ucap Arga

"Iya sayang makasih. Anak mama jangan nakal disana ya, dengarkan kata tante. Main hujannya di kurangin hm"ucap Erin sambil tersenyum

"Kalau nggak boleh main hujan, nanti cika ciko ciku nyariin Aga mama"ucap Arga sambil menyebutkan nama nama teman hujannya

"Mereka banyak sayang, mereka banyak teman. Aga sehat dulu, mama nggak suka lihat Aga sakit gini. Mama juga ikut sakit rasanya"ucap Erin

Sementara Ririn, hanya bisa diam memperhatikan sepasang ibu dan anak ini berkomunikasi. Hatinya ikut teriris melihat wajah sendu kakaknya yang menatap lekat Arga.

" iya mama"balas Arga

"Mama lanjut kerja ya sayang, Aga makan ya habis itu tidur"ucap Erin

"Iya mama, mama juga makan terus nanti kalau mama kesepian mama telfon tante aja ma"ucap Arga

SVARGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang