KANGEN MAMA

160 48 86
                                    

________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


________________________________

☆☆☆☆☆☆

Seminggu sudah Arga dan Ririn berada di kota Medan ini, mereka tinggal di sebuah rumah kecil, bahkan lebih kecil dari rumah Arga yang berada di Padang, setidaknya rumah ini adalah milik mereka, bukannya rumah kontrakan.

Hari ini, Arga sedang mengalami demam. Ia tak berhenti merengek ingin bersama mamanya. Badannya panas, kaki nya sedingin es, keringatnya bercucur deras.

"Hiks hiks mamaa"lirih Arga sambil memeluk erat gulingnya.

"Iya sayang, disini sama tante yaa, mama masih kerja. Aga sama tante"ucap Ririn sambil mengelus rambut Arga, dan mengompres keningnya dengan Air.

Bocah lima tahun itu tetap saja tidak mendengarkan ucapan tantenya. Ia masih sibuk memanggili mamanya, ia berharap mamanya pulang.

"Hiks mamaa, Aga mau mamaa tante, mama nggak telfon Aga hiks Aga mau mamaa"ucap Arga yang kini sudah berada di pelukan Ririn


"Mama Aga baru selesai nelfon tadi, terus Aga nya bobok jadi nelfonnya nggak lama. Mama Aga juga kerja sayang, nanti kalau terus terusan di telfon, mama Aga di marah bos nya"jelas Ririn

"Hiks hiks, nanti kita telfon mama hiks Aga mau mama hiks"ucap Arga yang masih menangis

Bocah lima tahun itu tidak dapat memberhentikan tangisannya. Ia sangat merindukan ibunya, padahal baru beberapa jam yang lalu ibunya menelfonnya. Tapi sekarang ia telah kembali merindukan sang ibu.

"Aga bobok ya ganteng, nanti sore kita ke Rumah Sakit ya, kalau panas Aga belum turun juga tante bawa Aga ke Rumah sakit biar sembuh"ucap Ririn sambil mengelus surai hitam Arga

Anak itu hanya mampu mengangguk, ia masih memikirkan ibunya, ia ingin bersama ibunya. Tak butuh waktu lama, akhirnya Arga pun tertidur dalam pangkuan tantenya.

"Anak ganteng udah bobok, nyenyakin boboknya ya, tante nggak mau Aga sakit gini"ucap Ririn sambil membaringkan tubuh Arga dan mencium keningnya.

"Mamaaa.."panggil seorang anak 2 tahun yang baru bangun dari tidurnya

"Iya sayang, anak mama udah bangun hehehe"ucap Ririn sambil mencium pipi anaknya

"Abang na bobok"ucap anak itu dengan cadel

"Iya abang nya lagi sakit sayang, jangan di ganggu ya"ucap Ririn sambil membuat susu untuk Aerika.

"Abang na getal mama hiks abang na getal"ucap Aerika ketakutan

Tanpa di sadari Ririn, tubuh Arga telah kejang. Keringatnya bercucuran deras, matanya terbebalalak hingga meninggalkan warna putih bola matanya.

"Astaga, Aga,,, sayang kamu kenapa gini? Aga kenapa ya ampun kenapa"ucap Ririn yang khawatir, ia bingung harus melakukan apa. Ia hanya bisa mendekap keponakannya itu dalam pelukannya.

SVARGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang