ASTRPOBHIA

138 28 96
                                    

Happy reading

Sudah seminggu ini Arga di perbolehkan pulang, sudah seminggu ini juga persahabatannya dengan Karang semakin dekat. Bahkan mereka sudah mendaftar di taman kanak kanak yang sama.

Hari ini, Arga tengah berada di rumah Karang untuk bermain. Ia di antar Ririn dan akan di jemput saat sore hari. Kedua anak itu tengah bermain mobil remot milik Karang, keduanya tertawa bersama saat mobil remot itu mengejar ngejar kucing kesayangan Karang, sehingga makhluk imut berbulu lebat nan halus itu berlari lari dengan lincah.

"Kar, aku laper" ucap Arga sambil memegang perutnya

"Hmm, bentar aku cari makanan"ucap Karang sambil melangkahkan kaki kecilnya ke depan kulkas.

Karang mengambil satu susu kotak dan roti kemasan untuk Arga, ia kembali teringat kejadian seminggu yang lalu. Ia ingat saat Arga kejang karena alergi pada lobster. Karang langsung kembali pada Arga sambil membawa roti dan susu itu.

"Ga...kamu, pernah makan ini?"tanya Karang

"Roti, pernah lah tapi semenjak mama kerja jauh, Aga jarang makan gituan"ucap Arga

"Nah bagus, nih makan ini aja ya, soalnya mama nggak masak"ucap Karang

"Iya nggak apa, hehehe makasih"ucap Arga sambil mengambil dua bungkus roti itu, membukanya dan memakannya

"Nanti bakal ada topeng monyet di depan situ. Bentar lagi dia dateng"ucap Karang

"Apa itu?"tanya Arga

"Topeng monyet itu... aku juga nggak tau tapi yang jelas monyetnya pinter"ucap Karang

"Kar, mau liaat"ucap Arga sambil menatap sendu Karang

"Iya nanti kita liat kok, mama udah kasih aku uang buat liat itu. Tapi habis itu kita masuk rumah lagi, kata mama jangan kebiasaan lama lama di luar rumah"ucap Karang

"Iya kok iya, hehehe pokoknya liat yaaa"ucap Arga

"Iya iya"balas Karang

Setelah selesai menghabiskan makanannya, Arga mendengar suara musik dari luar rumah. Ia mengintip dari jendela dan melihat ada banyak orang orang berkumpul disana. Sementara Karang tengah sibuk menyusun permainan lego miliknya.

"Kar, itu apa kok rame banget"ucap Arga

Karang pun langsung menghampiri Arga untuk melihat apa yang Arga lihat. Ia membuka pintu rumah dan mengajak Arga keluar.

"Ga, itu topeng monyetnya, ayo cepet kita liat"ucap Karang sambil menarik pelan tangan Arga.

"Rame kar"ucap Arga

"Nggak apa ada aku"balas Karang

Arga berjalan mengikuti arah Karang, kedua anak kecil itu menerobos badan badan orang dewasa yang menghalangi pandangan mereka. Arga dan Karang telah berada di barisan paling depan, sehingga mereka dapat melihat jelas aksi monyet tersebut.

"Ga, liat itu monyetnya sholat hahaha"ucap Karang sambil tertawa

"Hahaha, iya kar tapi kok ada yang aneh sih"balas Arga

"Aneh gimana?"tanya Karang

"Aneh loh kok monyetnya ada dua"ucap Arga

"Itu cuma satu ga, kamu ngehayal"ucap Karang

"Satunya di sebelah aku"balas Arga sambil menunduk

"Iihh, kamu aja tuh yang mirip dia"ucap Karang kesal, namun tidak ada balasan apapun dari Arga

Arga tengah fokus melihat monyet itu beraksi. Ia juga takjub saat melihat sang monyet mengendarai motor kecil untuk meminta uang bayaran pada penonton.

Arga melihat sang monyet semakin mendekat padanya, ia pindah posisi untuk bersembunyi di belakang tubuh Karang, membuat sang empu bingung melihat tingkah temannya ini.

SVARGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang