MISI ARGA

56 2 0
                                    

Hari ini seperti biasa kedua sahabat ini sedang berada di rumah Karang, setelah pulang sekolah, Arga langsung kerumah pulang Karang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini seperti biasa kedua sahabat ini sedang berada di rumah Karang, setelah pulang sekolah, Arga langsung kerumah pulang Karang.

Keduanya telah mengganti seragam sekolahnya dan sedang berbaring di kasur. Arga melirik Karang yang sedang melamun, sahabatnya itu seperti dirundung masalah saat ini.

"Napa lagi? Dari tadi lu cuma diem ae. Di sekolah juga, ada problem?"tanya Arga

"Tadi malem, mama sama ayah bertengkar lagi. Aku tau mereka nggak teriak teriak kaya dulu tapi aku tetep denger apa yang mereka masalahkan. Bukan maksud buat nguping, tapi aku cuma nggak sengaja kedengeran doang"ucap Karang

"Biasanya juga baik lagi kan? Lu kagak perlu mikirin kek gitu Kar, ntar tua lu jadinya. Mau lu? Tanya Arga

"Ya nggak"balas Karang lesu

"Kita jalan jalan aja gimana?"tanya Arga

"Hehehe, ayo deh"balas Karang sambil berdiri

"Gw yang bawa motor, atau lu?"tanya Arga

"Kamu aja, aku mau ambil hoodie dulu, itu kuncinya di nakas"ucap Karang

"Oke"balas Arga

Arga langsung ke garasi Karang untuk memanaskan motor, ia juga mengelap - ngelap body motor Karang dengan sapu tagannya.

"Gila, keren amat nih motor, gw juga pengen punya kek gini"ucap Arga pelan

"Ambil aja"balas Karang yang sudah selesai dengan setelan bajunya

"Pala lu, kalau ngomong asal jeplak aja"ucap Arga

"Aku serius, Ambil aja. Nanti aku beli lagi"balas Karang santai

"Tapi ayah-

"Alah ngapain mikirin dia, dia juga pasti setuju ga. Dah kah ayo aku  pengen makan"ucap Karang sambil memakai helm nya

"Iya"balas Arga yang sudah siap di atas motor

Motor melaju santai di jalanan, kedua sahabat itu sibuk bertengkar untuk memilih tempat makan yang akan mereka datangi.

"Mending bakso Kar, enak, praktis, lu mah banyak bawel, banyak kekangan."ucap Arga

"Enggak enggak,  itu banyak micinnya. Banyak pengawetnya, enggak sehat. Mending simpang lima aja"ucap Karang mengusulkan salah satu rumah makan jalanan

"Ckk, iye iye"ucap Arga melajukan motor ke tempat yang di usulkan Karang

Tak butuh waktu lama untuk kedua sahabat itu sampai di rumah makan tersebut. Arga memakirkan motornya dan masuk kerumah makan tersebut bersama Karang. Mereka memilih meja yang akan di tempati. setelah menemukan tempat yang pas, mereka langsung menempati tempat tersebut.

Sebuah rumah makan sederhana,  dengan design klasik, meja dan kursi kayu menambah kesan kuno rumah makan tersebut. Menu disini bukanlah menu menu mewah seperti rumah makan resto lainnya. Hanya menu rumahan yang mampu menyihir indra perasa para pengunjungnya.

SVARGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang