-SELAMAT MEMBACA-
PART 12 | DRAMA PENCULIKAN
Di sore hari sekitar pukul empat, Asha berpamitan pada Darrel untuk keluar membeli kerupuk di tempat langganan mereka.
Darrel yang memang sedang sibuk dengan pekerjaannya mengangguk mengizinkan Asha, meskipun tadi dia sudah menawari diri agar dia saja yang membelinya.
Namun ditolak oleh Asha.
"Halo, Om Botak!" sapa Asha pada satpam yang berjaga.
"Sore Neng, mau ke mana sore-sore?"
"Ya sore-lah masa pagi, aya-aya wae," jawab Asha dengan logat Sunda.
Tidak salah Asha kemarin belajar logat Sunda di internet yang langsung dipraktekkannya.
"Judes banget, Neng."
"Hihi, tattta Om Botak nanti kerupuk Asha abis."
Dengan kecepatan maksimal Asha berlari mendekat pada penjual kerupuk langganannya.
Mata Asha membulat sempurna ketika melihat kerupuk berukuran jumbo yang tergantung.
"Abang ih, Asha mau yang ini!" seru Asha seraya melompat hendak menggapai kerupuk yang tergantung tinggi.
Tubuh Asha yang hanya 155 cm itu tidak sanggup menggapai kerupuk yang tergantung rapi.
Penjual kerupuk itu lantas mengambil kerupuk yang diinginkan Asha, gadis ini membeli dua bungkus kerupuk itu.
Karena tangannya yang terlalu kecil, alhasil Asha memeluk kerupuk tersebut dengan kedua tangannya.
Sebuah mobil Jeep berhenti tepat di hadapan Asha, gadis ini menghentikan acara celotehannya dan menatap ke arah kedua pria bertopeng yang mendekatinya.
"Om, kalo mau parkir itu di sana, jangan di depan Asha, Asha mau lewat tauk!" Asha mengembangkan kedua pipinya.
"Banyak omong anak kecil, ini bukan jalan bapak lo!" ucap salah satu dari penculik itu.
"Asha nggak bilang tuh kalo jalan ini punya bapaknya Asha, lagian bapaknya Asha udah nggak ada," balas Asha yang terdengar sangat menjengkelkan di telinga penculik itu.
"Sikat langsung!"
Salah satu dari mereka langsung mengangkat Asha dengan mudah.
Memasukkan tubuh gadis mungil ini ke dalam mobil Jeep tersebut, salah satu dari mereka lantas mengendarai mobil dengan kecepatan penuh.
"Ihhh, itu kerupuk Asha jangan diambil."
Asha merengek keras ketika kerupuk kesayangannya diambil.
"Diem lo!"
"Asha bakalan diem, tapi kembaliin dulu kerupuk Asha."
"Berisik bocah!"
Penculik tersebut lantas memukul tengkuk Asha kuat hingga membuat gadis kecil ini pingsan.
Mereka berdua tersenyum senang karena mendapatkan target baru untuk mereka sandera.
Mobil ini berhenti di sebuah gubuk kecil yang jauh dari kota, cukup lama memang memakan perjalanan.
Mereka berdua membawa Asha masuk ke dalam gubuk kecil tersebut, selagi menunggu Asha terbangun mereka berdua menunggu sambil bermain kartu.
Cukup lama Asha pingsan, 25 menit kemudian gadis ini terbangun, ruangan ini tidak terlalu terang maupun gelap.

KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT HUSBAND (ON - GOING)
Teen Fiction⚠️WARNING | AREA SUAMI GREENFLAG Darrel yang nge-treat istrinya like a Queen, selalu berusaha buat nggak ngebentak, selalu kasih hadiah-hadiah kecil. Walaupun pernikahan mereka sebuah kebetulan, Darrel selalu berusaha untuk menjaga janji pernikahan...