YOWWW!!! SEMOGA TETEP KONSISTEN SAMA CERITA YANG SATU INI WKWKKWKW
-SELAMAT MEMBACA-
PART 08 | PENJELASAN DARREL
"Sudah percaya, 'kan, Sayang?" tanya Darrel pada sang istri.
Tidak ada jawaban.
Darrel kembali membuka suara. "Saya nggak akan mungkin selingkuhi kamu Asha, keluarga Exelle nggak akan main-main tentang suatu hal yang sakral apalagi pernikahan."
Asha masih diam.
Darrel cukup paham, pasti masih ada hal yang mengganjal di hati istri kecilnya ini.
Darrel cukup maklum. Pelan, Darrel meraih kedua tangan sang istri.
Memberikan usapan menenangkan. Darrel sudah cukup terlatih dalam hal membujuk perempuan polos seperti Asha.
Tentu, gurunya tidak lain adalah Aksa Damian Exelle.
"Bilang sama saya, apa yang masih ngeganjel di hati kamu, Asha."
"Om---kok di TV ada foto kita berdua?" tanya Asha pelan.
Sudah tersebar ternyata.
"Saya nggak mau buat istri kecil saya overthinking, dan juga netizen berspekulasi yang nggak-nggak setelah rumor palsu kemarin. Jadi, saya putusin buat publish hubungan kita, bukan sebagai suami-istri, tapi sebagai kekasih maupun tunangan, Sayang ...."
"T--terus sekolah Asha gimana?" tanya Asha lagi.
"Apa yang kamu takutin, Asha? Kamu sekolah seperti biasanya, kalau pun ada yang gangguin, kamu harus bilang sama saya!" jelas Darrel.
"Emangnya nggak papa?" tanya Asha.
"Nggak papa apanya, Cantik?!"
Darrel jadi greget sendiri dengan kalimat-kalimat terpotong sang istri.
"Emangnya Om Darrel nggak malu punya pacar anak sekolahan?" tanya Asha.
Darrel tertawa pelan. "Ngapain malu? Istri saya cantik gini."
"T--tapi Tante Delisa lebih cantik dari Asha, lebih dewasa," gumamnya pelan.
See! Sudah Darrel duga, istrinya ini sedang merasa insecure.
"Kamu boleh insecure, tapi jangan pernah merasa nggak pantas buat sama saya," jawab Darrel.
Lagi dan lagi Asha diam, tapi kali ini Asha mengangguk seolah mengerti.
Benar kata Darrel, Asha tidak seharusnya merasa tidak pantas bersanding dengan Darrel. Walaupun tujuan pernikahan mereka ini belum jelas.
"Boleh saya tanya sesuatu, Sayang?"
tanya Darrel."Hum? Apa, Om?"
Darrel dengan pelan mengangkat tubuh mungil Asha untuk duduk di pangkuannya. Mereka saling berhadapan, dengan kedua kaki Asha melingkar erat di pinggang Darrel.
"Siapa cowok yang ngobrol sama kamu tadi? Kenapa deket banget ngobrolnya, hm?" Ada rasa cemburu yang membara di hati Darrel.
Tangan kanan Darrel beralih mengusap pipi tembam Asha.
Tatapan mereka saling bertemu. Ada sedikit keterkejutan di mata Asha ketika Darrel membahas kejadian di sekolah tadi.
"Itu---namanya Zidan."

KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT HUSBAND (ON - GOING)
Fiksi Remaja⚠️WARNING | AREA SUAMI GREENFLAG Darrel yang nge-treat istrinya like a Queen, selalu berusaha buat nggak ngebentak, selalu kasih hadiah-hadiah kecil. Walaupun pernikahan mereka sebuah kebetulan, Darrel selalu berusaha untuk menjaga janji pernikahan...