LAGU-LAGU YANG AKU TARO DI SINI, YANG BIASANYA AKU DENGER WKWK ....
-SELAMAT MEMBACA-
PART 14 | DARREL CEMBURU
"Sha, gue boleh duduk di sini?" tanya Zidan.
"Nanti ada guru Zidan," ucap Asha pelan.
"Guru lagi rapat di kantor, pacar lo sama calon mertua lo dateng kunjungan," beritahu Zidan.
"Kok kamu tau?" tanya Asha heran.
"Apa sih yang nggak gue tahu ... bentar lagi juga jam istirahat, gapapa kan gue duduk di samping lo?" tanya Zidan.
Asha mengangguk saja. Toh, 10 menit lagi jam istirahat, berhubung Alin tidak masuk Zidan memanfaatkan kesempatan untuk berduaan saja dengan Asha.
"Lo beneran pacaran sama anaknya Pak Aksa?" tanya Zidan.
Asha mengangguk.
"Udah berapa lama emangnya?"
Asha tampak berpikir. "Ehm ... kayaknya baru dia minggu."
"Lah? Gue kira kalian udah pacaran lama, kok dia suka sama lo sih, Sha?"
"Loh? Emangnya aku kenapa?!" tanya Asha ngegas. Se-pas-pas-an itukah wajahnya.
"Eh nggak gitu maksud gue. Anaknya Pak Aksa-kan udah dewasa, masa seleranya SMA, apalagi dia pebisnis apa nggak mungkin kalo dia juga punya tipe cewek yang high class ...."
Mata Zidan terus menatap pada Asha yang tampak berpikir keras.
Asha itu gadis naif, tentu akan dengan mudah Zidan mempengaruhinya.
".... Sha, sebelum lo lebih jauh lagi sama dia, mending lo dengerin omongan gue. Dia itu konglomerat, keluarganya bukan orang sembarang, mereka itu sibuk kerja, apa nggak mungkin orang kayak dia nggak pernah jajan di luar."
Helaan napas panjang terdengar. Senyum tipis terukir di wajah Zidan.
"Udah, lo nggak usah pikirin omongan gue, udah jam istirahat lo nggak mau ke kantin bareng gue?" tawarnya.
"A--aku mau ke perpus aja." Asha menjawab terbata.
Ucapan Zidan tadi berhasil membuat mood Asha hancur.
"Ya udah, hati-hati."
Asha mengangguk saja, dengan langkah tergesa-gesa dia meninggalkan kelas.
Belum terlalu jauh melangkah, sebuah teriakan berhasil membuat Asha berhenti. Dan itu adalah Zidan.
"Asha!" teriak Zidan.
Di koridor sekolah, semua murid menatap mereka. Asha mengerutkan dahinya melihat Zidan yang melepas almamater sekolahan.
Tanpa Asha duga. Zidan memeluknya, melingkarkan almamater tadi di pinggangnya.
Dan tanpa Asha duga juga, di sisi lain ada Darrel, Aksa, dan Ara melihat kejadian ini.
"Lo tembus," bisik Zidan tepat di telinganya.
Semuanya seakan sedang tidak berpihak pada Asha saat ini, entah kenapa semuanya terjadi di waktu yang bersamaan.
Semua orang mulai mencemooh Asha, terlalu sibuk dengan keterkejutannya sampai Asha tidak menyadari bahwa Darrel sudah berjalan mendekat dengan amarah yang tidak bisa dibendung.

KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT HUSBAND (ON - GOING)
Novela Juvenil⚠️WARNING | AREA SUAMI GREENFLAG Darrel yang nge-treat istrinya like a Queen, selalu berusaha buat nggak ngebentak, selalu kasih hadiah-hadiah kecil. Walaupun pernikahan mereka sebuah kebetulan, Darrel selalu berusaha untuk menjaga janji pernikahan...