HEI, OM DARREL DAN ASHA BALIK LAGI NIH.
PLISSS TOLONG DONG, INI KENAPA CERITAKU PADA OM-OM SEMUA ANJIR😭😭
TAPI OM-OM DICERITAKU GREEN FLAG SEMUA KOK. NGGAK BIKIN DEPRESI WKWKWK
-SELAMAT MEMBACA-
PART 03 | TEMENIN KAK DARREL KERJA
"Om Darrel ...," bisik Asha.
Jam sudah menunjukkan pukul 07.00 pagi, tapi kedua pengantin baru ini belum juga beranjak dari ranjang.
Asha ... cukup kesusahan, karena saat ini tubuhnya dijadikan guling oleh Darrel.
Tolong dicatat bahwa tubuh Darrel jauh lebih besar dari Asha yang mungil.
"Om Darrel bangun dong," ucap Asha lagi. Tapi kini dengan tangan Asha yang bergerak mengusap permukaan wajah tampan Darrel.
"Diem, Asha!"
"Om ... ini udah jam 7, emangnya Om Darrel nggak kerja?" tanya Asha lagi.
Darrel membuka mata. "Terus, emangnya kamu nggak sekolah?"
Asha menunjukkan deretan gigi rapinya. "Asha-kan kesiangan."
"Sama kalo gitu," jawab Darrel dan dengan cepat memberikan kecupan di hidung Asha.
Tangan Asha masih saja tidak mau berhenti, terus mengusap setiap sisi wajah Darrel. Mulai dari hidung, mata, alis, dan terakhir rahang tegas itu.
Darrel yang benar-benar sudah terganggu, membuka matanya, tatapan mereka bertemu.
"Nakal," gumam Darrel pelan.
"Humm?" Kedua mata Asha semakin menatap Darrel.
"Kamu nakal," ucap Darrel lagi.
"Nggak loh, Om. Asha anak baik kok, nggak pernah nakal," jawab Asha dengan bibir mengerucut.
Kepala Darrel menggeleng pelan akan tingkah sang istri, dengan berat hati Darrel melepas pelukannya pada Asha.
Tangan Darrel menggapai sesuatu pada di meja nakas.
"Ini kartu untuk belanja bulanan, ini kartu untuk keperluan pribadi kamu, dan ini kartu untuk keperluan mendesak lainnya," jelas Darrel.
Pria yang hampir berkepala tiga itu memberikan tiga kartu hitam dengan masing-masing fungsi.
"Om ... uang mahar kemarin masih banyak kok," jawab Asha lempeng.
"Ambil, Asha. Saya nggak nerima segala macam bentuk penolakan!"
"Tapi ini banyak banget, Om. Asha nggak bisa---"
"Bisa, kamu bisa. Saya kasih kamu waktu 2 minggu untuk habisin semua isi kartu ini! Kalau nggak, kamu saya denda!" ancam Darrel.
Mata Asha melotot sempurna.
Dua minggu? Barang apa yang harus Asha beli dalam waktu dua minggu?
"Kalo Asha beli Kinderjoy boleh?" tanya Asha.
"Kamu beli pabriknya pun bisa. Saya mau kerja dulu, kamu tetap di sini atau mau ikut sama saya?'" tawar Darrel.
"Asha ikut, boleh?" tanya Asha penuh harap.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT HUSBAND (ON - GOING)
Ficção Adolescente⚠️WARNING | AREA SUAMI GREENFLAG Darrel yang nge-treat istrinya like a Queen, selalu berusaha buat nggak ngebentak, selalu kasih hadiah-hadiah kecil. Walaupun pernikahan mereka sebuah kebetulan, Darrel selalu berusaha untuk menjaga janji pernikahan...