PART 10 | UNBOXING BENERAN

2.2K 79 0
                                    

Halo, semuanya. Absen cungg, kalian dari kota mana aja nih?

-SELAMAT MEMBACA-

PART 10 | UNBOXING BENERAN

Usai diantar oleh Raka, Asha mengurung diri di kamar. Entah bagaimana Asha harus bersikap, tiga kartu yang diberikan Darrel tempo hari direbut oleh Kamila dan Jeno.

Apa yang harus dikatakan oleh Asha?

Bagaimana jika Darrel marah besar? Seperti yang dilakukan Kamila dan Jeno padanya dulu.

Ketakutan yang tidak pasti tersebut terus melintas di kepala Asha.

Pintu kamar tidak hentinya diketuk oleh maid yang bermaksud menaruh makan siang untuk Asha.

Dengan langkah gontai Asha membuka pintu kamar dan mendapati Bi Tina yang terkejut melihat keadaan Asha.

"Nona? Siapa yang menyakiti Nona?" Tanya Bi Tina panik.

Keduanya kini sudah di dalam kamar dan kembali menutup pintu, agar tidak ada siapaun melihat.

"Bibi ... Asha takut Om Darrel marah." Asha kembali menangis.

Bi Tina menatap sendu pada istri dari Tuannya ini.

Entah apa yang ditakuti Asha Bi Tina tidak tahu, dia juga tidak ingin bertanya lebih lanjut. Karena ini adalah privasi keluarga Exelle. Tidak pantas pelayan sepertinya bertanya.

"Nona Asha. Apapun yang terjadi pada Nona sekarang, jangan takut untuk mengatakannya pada Tuan Darrel. Saya kenal Tuan Darrel sejak kecil, dan saya yakin Tuan nggak akan nyakitin Nona, Nona adalah istri yang sangat disayangi oleh Tuan Darrel. Ini makan siang Nona, Tuan Darrel nggak akan senang kalau melihat Nona melewati makan siang."

Bi Tina izin pergi, meninggalkan Asha yang sedang merenung.

Asha menghela napas panjang, memikirkan ucapan Bi Tina tadi.

Tangannya menggapai ponsel dan menekan nomor Darrel.

[Ya, Sayang?] Suara Darrel muncul.

"Om ...," panggil Asha lirih.

[Saya dalam perjalanan pulang. Jangan nangis, Sayang.] jawab Darrel pelan.

Asha menangis mendengar ucapan Darrel yang seakan-akan sudah tahu apa yang terjadi padanya.

Tidak butuh waktu lama bagi Darrel untuk sampai.

"Asha," panggil Darrel sembari membuka pintu.

Melihat kedatangan sangat suami, Asha lantas berlari dan melompat masuk ke dalam pelukan Darrel.

Lagi dan lagi tangis Asha pecah, Darrel memeluk istrinya erat, membenamkan wajah Asha di dadanya, mengusap punggung Asha pelan dan penuh kasih sayang.

PERFECT HUSBAND (ON - GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang