PART 15 | OMELAN DARREL

2.2K 137 11
                                    

-SELAMAT MEMBACA-

PART 15 | OMELAN DARREL

21.39 Malam

"Cemburu, heh?" goda Aksa.

Darrel memutar bola matanya kesal, menatap sang ayah yang terus saja menggodanya.

Aksa menepuk pundak Darrel beberapa kali, sungguh lucu melihat Darrel yang cemburu sama seperti dulu dia masih muda.

"Papa cuma mau bilang. Asha masih terlalu polos untuk mengerti arti pernikahan, sama seperti mama kamu dulu, papa juga harus ekstra sabar. Marah, cemburu, nggak masalah Darrel. Itu hal wajar, papa juga dulu nggak suka banyak yang deketin mama kamu, bahkan ada yang sampe dateng ngelamar ke papa langsung."

"Sejak umur Asha enam tahun, kamu sudah tahu gimana sulitnya kehidupan dia. Ada banyak trauma yang Asha simpen. Jangan sampe, karena kejadian tadi siang, kamu semakin menambah trauma dia. Kamu mau marah sama dia, silakan Darrel, tapi jangan sekali-kali kamu main tangan apalagi bentak dia."

"Darrel tahu, Pa ...." Darrel menghembuskan rokoknya.

"Pulanglah, temui Asha, selesaikan masalah kalian. Kasihan dia," titah Aksa.

Pria dewasa ini mengangguk. "Darrel pulang."

"Ini terakhir kalinya papa ngelihat kamu merokok, Darrel!" ancam Aksa.

"Darrel bukan anak kecil lagi," gumam Darrel kesal.

***

Tidak ada yang membuka obrolan sejak tadi, Darrel dan Asha hanya duduk berhadapan di atas tempat tidur. Darrel yang memang masih merajuk tidak ada niatan ingin bicara sepatah kata pun.

Sedangkan Asha, istri kecilnya ini hanya memainkan jari-jari Darrel.

"Hufthhh ...." Darrel sengaja mengembuskan napasnya secara kasar bermaksud memberi kode pada Asha.

"Yang di sekolah, nggak seperti yang Om lihat," ucap Asha pelan.

"Memangnya apa yang saya lihat?"

Jantung Asha berdetak lebih cepat sekarang.

"Zidan nggak meluk, Asha. Dia---Om Darrel jangan gitu ngelihatin Asha-nya." Asha merengek takut melihat tatapan tajam Darrel.

"Zidan cuma mau iketin almamaternya sama Asha, karena Asha tembus ... Asha juga nggak nyangka kalo Zidan bakal ngelakuin itu," katanya lirih.

"Harus banget di koridor?!"

"Kan Asha nggak tau kalo Zidan bakal gitu."

"Dia cium kamu?!" kata Darrel tak suka.

Kepala Asha menggeleng cepat.

"Enggak, Om!"

"Iya, Asha. Dia cium pipi kamu!"

"Nggak, Zidan cuma bisikin Asha. Nggak cium."

"Apapun alasannya saya nggak suka kamu deket sama dia!"

"Maaf."

"Saya tahu kamu belum cinta sama saya, tapi seenggaknya kamu hargain saya sebagai suami kamu," omel Darrel.

Kepala Asha semakin tertunduk.

"Saya itu nunggu kamu belasan tahun, nggak mudah bagi saya buat dapetin kamu, selama 12 tahun saya setia sama satu nama, Asha Laquitta --- Yang sekarang sudah sah jadi istri saya, mati-matian saya nahan malu buat minta tolong sama Papa Aksa buat mantau kamu, sekarang saya bisa ngelakuin semuanya sendiri Sayang, saya mantau kamu sendiri, saya kerja keras buat kamu----"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PERFECT HUSBAND (ON - GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang