📍Chakarim High School, Seoul.
Lisa's POV"Lisa! Apa kau mendengar apa yang kubicarakan?" Celetuk orang yang berbicara sambil mengunyah chicken wings di sebelahku.
Okay.. bahkan sudah 7 ayam yang dia makan kali ini.
"Oh? Kau berbicara denganku sedaritadi?"
"Aish, terserah lah. Kau terlalu banyak meminum kata-kata dari buku Economics-mu itu. Lusa malam, apa kau ingin ikut ke rumah Rosie?" Tanya Jisoo, temanku sedari bayi.
"Awas saja kau jika kau, aku tidak bisa, aku harus belajar olimpiade malam ini dan blablabla. Ayolah, berpesta sebentar saja juga tidak akan membuat kau kalah olimpiade, bukan? " Kata Seulgi disebelahku.
"Kasihan Aunty Park, Rose, dan Joy yang sudah mempersiapkan makanan yang banyak untuk nanti malam. Mereka pasti akan sedih apabila si anak kesayangannya tidak datang." Dia menambahkan lagi.
"Arasseo, arasseo. Kalian terlalu banyak berbicara," Ujarku.
"Jisoo lihatlah, ada tulang ayam menyangkut di gigi-mu itu dan sekarang kau tengah diperhatikan oleh perempuan-perempuan disebelah kita." Aku menambahkan, lalu berdiri untuk berlari sekencang mungkin.
"HAH?!!" Tanpa ragu-ragu ia pun langsung berkaca di ponsel Seulgi, "YAAH! Aku sedang push rank bodoh! Kembalikan!" Seulgi menjambak rambut Jisoo tetapi si puan hanya fokus ke giginya yang ternyata tidak ada apa-apa disana.
Gotcha!
"Manobang sialan! Kau benar-benar akan kuadukan kau ke Mommy Hye Kyo bahwa kau membawa mobil kemarin!" Ancamnya yang membuatku membeku di tempat.
"Eh, Jisoo? Kau tahu? Dad membelikanku Nintendo Switch kemarin.. tapi karena aku sedang fokus untuk olimpiade ekonomi bulan depan, aku tidak memiliki waktu untuk memainkannya, apa aku harus memberikan Nintendo itu kepadamu?"
Ayo Lisa, kau pasti bisa membujuk bocah cerewet ini.
"Hmm, Nintendo Switch ya?" Jawabnya dengan memasang muka sok-sok berpikir, padahal otak dia ada di pantat sepertinya juga.
"Yup, rilisan terbaru." Kataku dengan bangga.
"Tambah lagi."
Apa yang dia bilang?
"Nintendo Switch rilisan terbaru dan PS 5." Tambahku.
"Tambah lagi." Aish bocah ini benar-benar gemar sekali menguras kantongku.
"Nintendo Switch, PS 5, dan lima persen saham dari restoku." Tambahku lagi.
"Hmmmmm," Dan lagi, Jisoo dengan muka sok-sok berpikirnya, ditambah sekarang dia meletakkan jarinya di dagunya. "Tambah lagi."
"Jisoo, please, apa saja asalkan jangan beritahu mommy Hye Kyo, okay?" Aku menyerah karena aku sangat takut apabila berurusan dengannya.
"Kerjakan tugas ku selama 1 bulan!" Dia dengan matanya yang berbinar-binar.
"Kau tahu aku sedang fokus olimpiade, bukan?"
Tiba-tiba dia mengeluarkan ponselnya dan menaruh di telinganya, seperti sedang menelepon seseorang, "Halo? Mommy Hye Kyo?"
Aku menarik seragamnya, "YAH! BAIKLAH BAIKLAH! AISH."
"Jangan macam-macam dengan turtle rabbit kim, you know?" Katanya sambil menaik-naikkan alisnya.
"Kalian berdua, sudahlah. Macam bebek paud saja kerjaannya bertengkar setiap hari, ayo kita kembali ke kelas, Irene memberitahuku bahwa Hyunbin seonsaengnim sedang absen hari ini." Seulgi tiba-tiba.
"Aku akan ke kelas Jennie dan Jane dulu, okay? Kalian duluan saja. Bye gays!" Teriakku sambil berlari menuju ke kelas lantai atas.
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Three of Us (JENLISA) G!P
FanfictionLalisa Manoban, nama yang berhasil meluluhkan dua hati sepasang saudari kembar, Jennie Kim dan Jane Kim. Akademik sempurna, ratusan prestasi berharga, dan sikap lemah lembut Lisa membuat Jennie dan Jane diam-diam menaruh perasaan yang hebat. Diapit...