Chapter 9

2.9K 324 14
                                    


*******

                                       *******

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jane's POV

Ada apa dengan soal ini? Mengapa pertanyaannya tidak masuk akal semua?

Aku bisa gila.

Sudah tiga jam berada di ruang tamu hanya untuk mengerjakan soal matematika ini. Gosh, i hate math!

Bagaimana bisa? Di soal dia menulis X? Tapi mengapa yang ditanya Y? Ada apa dengan dun—

"Hi, Jane."

Shit.

Itu Lisa.

"Hi, Lisa."

"Apa ada yang bisa kubantu dengan tugasmu?" Katanya.

Belum sempat aku jawab, dia sudah duduk di sebelahku dan mengambil kertas yang sedari tadi aku pegang.

"Mengapa kau tidak memanggilku daritadi?"

"Eoh?" Aku bingung.

"Sini. Kutunjukkan caranya." Kata Lisa kemudian mengambil pulpenku.

Dia mencoba menulis di pahanya, tapi karena tangannya tidak terlalu bisa ditekuk, "Aish, tangan sialan!" Lisa menggerutu kecil.

"It's okay, Lisa. Kau hanya perlu memberitahuku caranya saja, aku yang akan menulis instruksimu." Kataku sembari mengambil kertas dan pulpen darinya.

"Aaaah, kau cerdas juga rupanya."

"Yah!"

"Ouch! stop! Hahaha, Jangan pukul pipiku lagi, ayo kita mulai saja."

•••••

Mengapa dia begitu harum? Ya Tuhan.

Aku seharusnya bersikap normal karena kami sudah kenal cukup lama, tapi..

Semenjak dia mengikuti intensif itu, aku benar-benar merindukannya dan mulai merasakan hal-hal yang belum pernah aku rasakan.

"Jadi, tinggal kau eliminasi dan boom. Jane? Apa kau mengerti sekarang?"

"Ne. Aku sangat mengerti, gomawo, Lisa-ya."

"Lain kali, kau bisa memanggilku jika membutuhkan bantuan." Katanya menatapku.

"Panggil apa?" Jawabku bingung.

Dia tertawa. Apa yang lucu?

"Panggil aku jikalau kau kesulitan mengerjakan tugas-tugasmu, Jane."

Tiba-tiba, Ia menengok ke arahku dan memperhatikan wajahku setiap inci-nya. Apa yang sebenarnya Lisa lakukan?

"Wow, aku baru sadar bahwa ternyata kau cantik juga jika dilihat dari dekat. Apa kau melakukan operasi plastik? Kau begitu canti—"

"Aaaw! Jane! Aku hanya bercanda, Hey Ouch! Stop!" Aku memberinya cubitan di perut berkali-kali.

Three of Us (JENLISA) G!PTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang