Chapter 7

2.9K 334 9
                                    

                                    
*******

                                                                              *******

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lisa's POV

"E-eh?" Aku panik, dia berjalan ke arahku dengan matanya yang seperti ingin keluar.

Si botak itu menyilangkan kedua tangannya di dadanya, "Apa yang kau lakukan?"

"Sayang, aku tidak tahu. Dia menyuruh aku untuk duduk di pangkuannya."  Kata si stripper.

"S-sorry, Mis—"

"Oh, kamu. Masih kecil buyung begini berani-berani nya menggoda wanita saya." Astaga, pria ini badannya besar.

"Maaf, om. Ini salah paham. Saya niat mencari teman saya disini, om. Maaf, sekali lagi." Kataku selembut mungkin sambil membungkuk kemudian melangkah kabur ke samping.

"Heh! Gak! Gak! Sini dulu kamu." Dia menarik bajuku.

"N-ne, ahjussi?" Sial. Sepertinya aku agak pipis di celana.

"Siapa namamu?" Tanyanya.

"Lalisa.." Jawabku sembari menahan pipis.

"Punya uang berapa?"

"U-uang?

"Ya. Kenapa? Tidak punya?"

"Untuk apa?"

"Ya untuk saya lah! Kau berani menggoda kekasih saya, kau harus bayar saya pake uang, cepat."

Mati aku.

Apa ini harus aku kasih?

Yasudah.

Lebih baik, bukan? daripada babak belur.
karna di belakang ahjussi itu, muncul tiga orang berbadan besar.

"N-ne, ahjussi. Mau berapa?"

"Sepuluh juta."

Aku terbelalak,

"S-sepuluh?"

*brak*

*bugh*

*bugh*

Dan hal terakhir yang kulihat, sebuah tangan mengepal, menutup mataku. Menutup kisah ini.

                                              •••••

Hitam.

Ruangan hitam.

Suara motor.

Seperti di, mobil?

Hah?

"Kau, sih! Menyuruh dia untuk memanggil Wendy!" Kudengar suara dari sebelah kiriku.

"Hey! Kau juga menyuruhnya! Bukan aku saja!" Sekarang, suara dari sebelah kananku.

Three of Us (JENLISA) G!PTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang