2

3.3K 403 69
                                    

Chenle terlihat menghembuskan napasnya jengah saat setelah keluar dari mobil pengantarnya. Di lihatnya Jisung yang berdiri diluar gerbang sekolah yang membuat para gadis kesenangan, seakan mendapat asupan sebelum memulai pelajaran mereka. Namun beda halnya dengan Chenle yang malah merasa kesal dengan sikap Jisung yang selalu menunggu kedatangannya seperti ini. Pasti akan ada hal aneh yang bintang lapangan itu lakukan.

"Berhenti dulu sini"
"Siniin tas nya" pinta Jisung saat Chenle sudah berada di dekatnya.

"Apaan sih?" Chenle yang tak ingin menjadi pusat perhatian langsung melenggang pergi seakan tak mendengar permintaan  Jisung.

"Berhenti dulu"

"YAK!" Teriak Chenle saat Jisung menarik tasnya paksa.
"Ngga sopan banget jadi orang"
"Ngapain sih?" Bentak Chenle yang tak terima atas perlakuan Jisung.

"Nih, mau ambil ini"
"Udah gw bilang, ngga usah ngerokok" bisik Jisung ketus setelah mendepat barang yang ia inginkan.

"Lo mau bibir cantik lo itu jadi hitam cuma gara gara ini?"
"Nih, gw bakal kasih ini sebagai gantinya"
"GRATIS" Lanjut Jisung setelah memberi Chenle 1 pac permen lolly dengan rasa susu tersebut.

"Sekarang bilang ke gw apa mau lo?" Tanya Chenle sembari bersendekap dada.

"Berhenti ngerokok!"

"Kenapa?"
"Lo sadar sama posisi lo ngga?"
"Lo ada hak buat ngelarang gw?"
"Lo siapa berani atur gw?"
"Kita ngga sedeket itu buat lo ikut campur urusan gw"

"GW SUKA SAMA LO!" Teriak Jisung yang membuat orang orang jadi semakin memperhatikan mereka.

"Ha?" Kali ini Chenle sangat terkejut dengan ucapan Jisung.

"Jangan tanya kenapa, gw juga ngga tau!"

"Dimana kameranya? Lo lagi bikin konten buat main main kan? Dimana angle yang pas buat gw jawab iya?"

"Gw ngga lagi main main Zhong Chenle, gw serius, gw suka sama lo"
"Ngga tau kenapa bisa kaya gini, tapi pas pertama kali liat lo di bangku penonton dulu tanpa sadar lo udah nyuri perhatian gw"
"Dan juga tendangan itu, maaf"
"Gw emang sengaja buat arahin ke sana biar gw bisa interaksi sama lo"

"LO BIKIN GW SAMPE MIMISAN SIALAN"

"YA MAAF"
"Gw minta maaf atas hal itu"
"Tapi gw bener bener suka sama lo" lagi, ujar Jisung lagi. Jisung sudah merasakan itu semenjak ia meminta maaf pada Chenle di hari pertama. Saat melihat Chenle sedekat itu membuat jantung Jisung berdebar tak karuan. Bahkan saat malam hari ia juga tak bisa tidur karena terus saja terbayang oleh wajah cantik Chenle saat itu.

"Sinting lo" ketus Chenle yang langsung melenggang pergi meninggalkan Jisung.

Chenle tak ingin menanggapi lebih, pasalahnya ia sudah sering mendapat perlakuan seperti ini dan berakhir dengan mereka yang hanya butuh seponsor dari sang ayah untuk kepentingan pribadi mereka. Jadi Chenle tak akan menganggap hal hal seperti ini sebuah keseriusan. Ia sudah jengah dengan orang orang seperti Jisung.

Setelah melontarkan perkataan yang sedikit kasar tadi, chenle tak melihat keberadaan Jisung. Pasalnya anak itu akan selalu menemani Chenle saat jam istirahat walau tak pernah Chenle respon, dan Jisung juga akan menemaninya privat hingga rela pulang malam. Tapi kali ini tidak, Chenle tak lagi melihat Jisung setelahnya.

"Ya bagus lah, ngga ada lagi yang bakal ikut campur" ujar Chenle sembari mengembangkan senyumnya. Ia merasa senang karena bisa terbebas dari Jisung.

Kebahagiannya terus berlangsung hingga ia pergi kesekolah keesokan harinya, ia tak melihat Jisung yang berdiri di depan gerbang seperti biasanya. Perasaan senangnya semakin menguar saat benar benar tak bertemu Jisung.

Y.O.U ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang