4

3K 362 56
                                    

"Gimana tangannya?"
"Udah mendingan?" Tanya Jisung yang saat ini tengah berjalan beriringan dengan Chenle.

Chenle sudah mulai masuk sekolah dua hari lalu, dan Jisung seperti biasa akan menunggu kedatangan Chenle. Namun kali ini lain, biasanya ia akan berjalan di belakang Chenle dengan langkah cepat karena Chenle seakan risih padanya. Namun kali ini ia bisa berjalan beriringan dengan Chenle serta langkah kaki yang bisa disebut pelan, seakan keduanya menikmati moment yang sebenarnya singkat ini.

"Lumayan, manjur juga buatan bunda lo" timpal Chenle sembari menunjukkan sedikit bagian lukanya.

"Tunggu"
"Dulu kayanya ngga separah ini" ujar Jisung sembari menghentikan langkah keduanya.

"Ha?"
"Itu, ini dulu ada luka juga yang udah lumayan kering, eh malah ditambah lagi, jadi makin kaya gini"
"Beneran deh, lo sendiri juga tau kan" jelas Chenle mencoba membuat Jisung percaya.

"Kenapa lo masih lanjut privat kalau master lo kaya setan?" Pertanyaan yang sudah sangat mengganjal akhirnya Jisung lontarkan.

Kriiing kriiing 🔔

"Eh udah bel, gw duluan" ujar Chenle mencoba untuk mengalihkan pembicaraan. Ia tak bisa menjelaskan hal seperti ini pada Jisung.

Chenle langsung berlari menuju kelasnya meninggalkan Jisung yang menahan gemas karena melihat cara berlari Chenle.

"Gemes banget tuhaaaan"
"Rambutnya bisa tuing tuing gitu" gumamnya menahan gemas.

~0~

Seperti sebuah kewajiban baru, saat ini Jisung sudah menemani Chenle makan siang di kantin. Walau semua celotehnya tak akan mendapat respon apapun dari Chenle ia masih dengan senantiasa menunggu pria manis yang berhasil mencuri hatinya ini untuk makan siang. Jujur saja cara makan Chenle sangat memggemaskan di mata Jisung.

"Bisa berhenti liatin gw ngga?" Omel Chenle yang mulai risih dengan tatapan Jisung yang seakan tak bisa lepas darinya.

"Ngga bisa"

"Beli makan kek, minum kek"
"Jangan liatin gw mulu"

"Dah kenyang tuh liatin lo makan minum"
"Emang kenapa? Salting ya?"

"RISIH BEGO!" Bentak Chenle

"Ji, baru juga lo maju satu langkah dah bikin dia mode reog lagi" kali ini Jaemin ikut menimpali. Jika ia jadi Chenle mungkin ia juga akan merasa risih dengan tatapan Jisung.

"Ya mau gimana, orang dia gemesin banget, kaya bakal bego banget kalo gw ngelewatin moment dia makan kaya gini" timpal Jisung yang sudah kembali memperhatikan Chenle sembari menopang kepalanya dengan satu tangan.

"Gw duluan na" ujar Chenle yang langsung berdiri dan meninggalkan kantin.

"Kan, gw bilang juga apa"
"Goblog sih" cetus Jaemin.

"Kembali ke nol lagi nih gw?" Keluhnya yang ikut beranjak dan mencoba mengejar si manis berniat meminta maaf.

Jisung melihat Chenle menuju gedung kesenian yang terletak bersebrangan dengan gedung kelas mereka. Melangkah pelan agar si cantik tak mengetahui bahwa ia sedang mengikutinya.

Terlihat Chenle membuka pintu samping gadung tersebut. Seperti sudah terbiasa mendatangi tempat ini, dan dengan santainya Chenle menyalakan lampu yang mengarah pada piano besar di ujung panggung.

Chenle mendudukkan tubuhnya didepan piano tersebut, sedikit menaikkan lengan hoodie yang menutupi jari jarinya. Mencoba memainkan beberapa note memastikan stelan piano ini masih baik baik saja. Jisung yang berada tak jauh dari sana hanya diam sembari memperhatikan si manis.

Y.O.U ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang