8 April 2019
Kamu bercerita kepada Aza tentang masalahmu. Sebelum Aza memberitahuku, lagi-lagi aku sempat bingung harus bagaimana ketika aku tau kau akan ke Semarang dan aku tau dari orang lain. Tapi aku berusaha untuk baik-baik saja. Aku menitipkan makanan ringan dan susu kepada Aza untuk diperikan kepada kamu. Dan setelah itulah Aza bercerita tentang kau yang sedang tidak baik-baik saja, untuk itu aku berusaha untuk mengerti. Mengapa kamu salah paham?
Setelah itu entah ada angin apa kamu ingin bertemu sebelum berangkat ke Semarang. Saat itu hujan deras, kamu di kelas sedang kuliah dan aku di sekret sedang memikirkan bagaimana caranya tetap kuat dengan sikapmu.
Sekitar jam 4 lewat kamu datang menemuiku, entah apa yang kota bicarakan saat itu, yang jelas aku tidak bisa marah padamu. Aku tetap tersenyum kala itu.
Diakhir perbincangan singkat itu kamu berpamitan untuk pulang sebari mengusapp pucuk kepalaku. Aku terdiam, karena entah mengapa ada getaran hangat saat kamu melakukannya. Sebelumnya tidak ada yang melakukan itu padaku. Aku semakin lemah, tidak bisa marah padamu.
Hari ini sampai disini dulu nostalgianya. Kalau ditanya mengapa baru kali ini bercerita? Karena hari ini dan beberapa hari yang lalu aku sedang tidak baik-baik saja. Aku tidak ingin menangis pun tidak bisa terus-terusan melampiaskan dengan merusak diriku sendiri. Maka aku menulis ini agar sedikit banyak bebanku luntur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekotak Kata: Dari Aku, Untuk Kamu
RandomPerihal rasa, akan selalu ada satu kata yang tak dapat di ungkapkan. *Ketika Sekotak Kata selesai di publish itu artinya cerita ini telah usai dan hanya menjadi kenangan.