13 Desember 2020
Kadang aku ingin kamu ada saat aku membutuhkanmu, tapi ternyata semua itu hanya semu, hanya khayalan bagiku.
Apa aku pantas menitihkan air mata untuk kamu? Untuk laki-laki yang mmebuatku jatuh.
Apa aku sedang terjebak ucapanku?
Atau kita sedang terjebak ego masing-masing atau justru kita sedang sama-sama lelah untuk mengakhiri sekaligus memulai kembali?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekotak Kata: Dari Aku, Untuk Kamu
RandomPerihal rasa, akan selalu ada satu kata yang tak dapat di ungkapkan. *Ketika Sekotak Kata selesai di publish itu artinya cerita ini telah usai dan hanya menjadi kenangan.