Rasa < 7 >

32.2K 1.2K 5
                                    

"kak kok muka kakak pucet, sakit bgt ya?" Tanya kevan khawatir melihat sang kakak

Kaia menggeleng "kakak gapapa, kamu pergi aja sana. Kakak bisa jaga diri" ujar Kaia

"Nggak ah, aku di sini aja jagain kakak, aku gak mau pulang" Kaia tersenyum lalu mengelus kepala adiknya

"Pergi aja, kasian mama sama papa"  kevan menghela nafasnya

"Yaudah deh aku pulang, nanti aku kesini lagi" Kaia mengangguk

"Jangan keseringan, nanti kamu di marahin mama sama papa" perintah Kaia

"Siap ibu bos" ucap kevan sambil Hormat ke arah Kaia membuat wanita itu terkekeh

"Udah sana" usir Kaia

Setelah kepergian kevan,  Kaia pergi ke dapur untuk mengambil air, Minggu lalu  saat di sekolah. Kaia pingsan dan di bawa ke uks, untung saja tidak ada dokter yg berjaga jika tidak dia akan menjadi perbincangan hangat

Sepulang sekolah dia di antar Monika ke dokter, lalu dokter mengatakan jika Kaia tengah mengandung. Monika pun terkejut karena Kaia menyembunyikan hal sebesar ini

Kaia keluar dari rumah nya, dia menatap Sawah di belakang rumah nya, dia meneteskan air matanya saat memberitahu kehamilannya pada orangtuanya

Flashback on

Minggu lalu, saat pulang dari rumah sakit. Kaia melihat Raka tengah bersama perempuan. Wanita itu menghampiri Raka namun pria itu seperti acuh padanya

"Kakak kenapa?" Cicit Kaia

"Pikir pake otak Lo sendiri"Kaia terkejut dengan perkataan kasar yg di lontarkan Raka

"Aku salah apa? Harusnya aku yg marah sama kakak" teriak Kaia "siapa dia? Kakak selingkuh?!" Tanya Kaia

Raka Menarik tangan Kaia ke taman dekat cafe"Lo berani sama gue hah?" Kaia meringis saat tangan Raka mencengkeram lengan Kaia

"Kak aka kenapa berubah?"

"Masalah??"

"Masalah, aku pacar kakak tapi kakak sama cewek lain!"

"Ngaca Kaia, Lo setiap hari jalan sama cowok emng gak masalah?!" Bentak Raka

"Cowok apa? Aku gak p-"

"Cukup, hubungan kita sampai di sini aja" ucap Raka membuat Kaia menggeleng

"Mana? Mana tanggung jawab kakak? Mana janji itu?" Ujar Kaia

"Gua gak perduli!" Saat Raka berbalik akan pergi, Kaia memberitahu kebenarannya

"Aku hamil" ucap Kaia spontan

Deg

Raka berbalik lalu menatap wanita di depannya dengan wajah terkejutnya, tapi ekspresi nya kini berubah menjadi datar

"Yakin anak gue?"

Kaia menatap Raka "kakak gak percaya?, Apa perlu tes DNA? Gara- gara kakak masa Depan aku terenggut hiks, aku kak aku yg paling rugi Disini!"

"Ya kalo gak mau rugi, gugurin anak itu" ucap Raka Santai, tapi di hatinya sangat berat mengucapkan hal itu

"Kak?"

"Jangan temuin gua lagi setelah ini" ujar Raka lalu pergi

Kaia mematung mendengar kata-kata yg paling menyakitkan dari pria yg selama ini dia cintai, Raka melupakan janjinya, janji yg selama ini dia tunggu

("Kaia, tunggu aku pulang. Aku akan nikahin kamu" janji Raka

Raka mengusap air mata Kaia"wait for me")

Dimana janjinya itu?, Siapa pria yg bersamanya? Tidak ada? Dia rasa ada yg memfitnahnya kali ini, dia menangis Disana hingga ada yg menepuk pundak nya

Kaia mendongak, dia mendapati wanita paruh baya di depannya"hai" sapa wanita itu. Kaia mengusap air matanya lalu menunduk

*Skip

Di kediaman orangtuanya, Kaia ragu memberitahu mereka, tadi ibu-ibu bilang harus yakin untuk memberitahukan kejadian ini pada orang tuanya

Namun dia sangat takut sekarang, Kaia menelpon Monika untuk menemani nya memberi tahu kedua orangtuanya, karena dia jujur sangat takut sekarang

"Kamu kenapa sih kak?" Tanya Kiana

"Ma, pa" lirih wanita itu

Tiba-tiba Kaia berlutut di depan kedua orang tuanya"maafin kakak" tangis Kaia pecah, membuat orang tuanya mengerutkan keningnya

"Ada apa?" Tanya Ari

"A-aku hamil ma, pa" jujur Kaia

Plak

"Om!" Pekik Monika

"APA KAMU BILANG? PEREMPUAN MACAM APA KAMU INI KAIA HAH?!, SIAPA AYAHNYA?" Kaia Menggeleng, dia teringat ucapan Raka untuk tidak menemui pria itu lagi

"PERGI KAMU! DAN JANGAN PANGGIL KAMI MAMA SAMA PAPA! KARENA KAMU BUKAN ANAK KITA LAGI!" Bentak sang papa

Kaia Menggeleng sembari memeluk kaki Ari"pa maaf, aku salah, aku gak berguna. Maaf belum jadi anak terbaik buat kalian , aku mohon maafin aku hiks" ucap Kaia sembari menangis, sedangkan Kiana sudah lemas mendengar fakta itu, apa anak kesayangannya melakukan hal sebejad itu?

"Pergi Kaia, anda bukan anak kami lagi"

Deg

"Ma?"

"PERGI!"

di sisi lain, kevan yg mendengar bentakan dari orngtuanya pada kakaknya ikut menangis, dia juga tak percaya jika Kaia akan berbuat sejauh itu dengan raka

"Gue benci Lo bang!" Ucap kevan dengan tangannya yg mengepal

flashback off

"Kaia" panggil Monika

"Mon" Kaia memeluk sahabatnya itu, hanya dia yg tahu kehamilannya, Kaia masih menyembunyikan kehamilannya dari Vira, walaupun gadis itu Selalu bertanya-tanya kenapa Kaia tidak masuk sekolah

"Gue bawain makanan, makan ya?"

"Mon, apa gue turutin kemauan kak Raka aja?" Cicit Kaia

"Jangan gila Kaia, Jangan dengerin ucapan manusia kayak Raka!" Kaia mengusap air matanya

"Gue takut Mon"

Monika menggenggam tangan Kaia"ada gue, ada Vira, ada kevan. Inget dia yg akan jaga Lo suatu hari nanti" nasihat Monika

"Anak ini yg bakal jdi tempat keluh kesah Lo"

"Semangat, gue selalu ada buat Lo kalo Lo butuh. Biar nanti gue bilang sama orang tua gue buat bantuin lo" Kaia menggeleng

"Nggak Mon, udah banyak banget gue repotin Lo sama ortu Lo, gue gak mau banyak repotin kalian" ucap Kaia

"Tapi kai"

"Biar gue tanggung ini semua" ucap Kaia pelan

Tbc

"Kisah baru bersamanya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kisah baru bersamanya"

R A S A [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang