"Ghali, mengidap tumor mioma di lambung nya"jelas vazo
(Mioma adalah jenis tumor jinak yang umumnya tumbuh di dinding pembuluh darah atau otot polos, seperti pada rahim, lambung, atu saluran pencernaan lainnya. Untuk mengatasi mioma, dokter dapat melakukan tindakan operasi atau pengobatan)
Raka mencengkeram kuat jas dokter vazo "jangan bercanda soal penyakit bangsat!" Bentak raka
Sedangkan Kaia mendadak lemas, dia pingsan dan hampir terjatuh, untungnya kevan menahan wanita itu agar tidak terjatuh
"Kak!" Pekik kevan
"Kaia!"
"Bawa kaia kedalam" ujar vazo
*Skip
Kaia masih belum sadarkan diri, sedari tadi Raka terus menjaga sang istri dan anak nya, kenapa semua ini terjadi di saat mereka sudah bahagia?, Apa ini hukuman untuknya? Tapi Kenapa harus terjadi pada putranya
"Raka"Raka mendongak, dia melihat sang bunda yg datang
"Bund hiks" Raka berlari lalu memeluk sang bunda
Seorang anak laki-laki akan lemah di saat-saat terpuruknya dan ibu akan menjadi penyemangat untuk anak-anaknya sedang bersedih
"Anak Raka bund, Raka Takut" lirih Raka
Sania merasakan pundaknya basah, putranya ini jarang sekali nangis, tapi sekarang anaknya sedang berada di titik terendah hidupnya
"Kenapa harus Ghali bund, Ghali masih kecil. Kenapa gak Raka aja" ujar Raka
Sania mengusap air mata Putranya"yang sabar Raka, ini cobaan buat kamu. Dan kamu harus tenang hadapi semuanya, dan Ghali, bunda yakin dia akan sembuh. Cucu bunda itu kuat"
"Nghh" Raka menoleh ke arah brankar yg di tempati Kaia
Raka mendekati sang istri"kai"
"Hiks Ghali kak, Ghali!" Kaia meremas baju Raka
Raka memeluk sang istri "jangan nangis kai, Ghali pasti sembuh. Aku berdoa supaya dia baik-baik aja"
"Kenapa harus dia? Kenapa gak aku aja kak?" Raka menggeleng, orang tua mana yg tidak sedih mendengar berita buruk terhadap anaknya
"Kai, tenang ya. Kita harus sabar, ini cobaan untuk Kita dan supaya kita lebih memperhatikan Ghali" Kaia menangis di pelukan suaminya
"Kaia" panggil Sania
"Bund"lirih Kaia
Wanita paruh baya itu menghampiri brankar Kaia"ikhlas ya sayang, bunda yakin Ghali bisa lewatin semuanya" ucap Sania yg di angguki Kaia
Beberapa hari kemudian, Kaia masih tetap di rumah sakit begitupun Raka. Pria itu cuti bekerja dan semua urusannya akan di gantikan tangan kanannya, dia hanya mengecek lewat tab
Keadaan Ghali mulai membaik, bocah Itu sudah bisa bermain lagi walaupun agak kesusahan karena infusan di tangannya
"Ayah"panggil Ghali
"Apa sayang?" Tanya Raka
"Ghali mau beli mainan lagi boleh?" Izinnya
Raka mengangguk "kamu harus sembuh dulu ya, Nanti ayah beliin semua yg kamu mau"
"Ayah gak bohong kan?"Raka Menggeleng
"Ayah gak bohong" ucap Raka lalu mengecup kening putra nya
Kaia tersenyum melihat putranya yang terlihat senang"sekarang waktunya tidur, kamu tidur dulu ya"ucap Kaia
KAMU SEDANG MEMBACA
R A S A [Selesai]
Random"memaafkanmu bukan berarti aku melupakan apa yg kau perbuat dulu"