26 - Wisata

79 10 4
                                    

Seorang pemuda mengerang ketika tubuhnya di regangkan.Mulutnya menguap beberapa kali,matanya menyipit,terlihat enggan untuk membuka.

"Cepatlah mandi,aku sudah menjadi calon idaman karena membersihkan apartementmu yang hancur."

Pemuda itu langsung terbangun kala mendengar suara orang asing.

Bugh...

sebuah bantal terlempar ke arah pemuda itu hingga menghasilkan suara yang cukup keras.

"Berhenti berhalusinasi ! Aku Hyunjin.Hwang Hyunjin,tuan Minho yang bodoh.Bukan jodohmu itu.Sadar dan cepat mandi,bodoh !"

Hyunjin mengomel sembari membawa plastik sampah,berjalan keluar meninggalkan Minho yang masih sibuk mengusap matanya.

"Hahh..kapan aku bertemu dengannya."

"Aku merindukannya."

tidak ingin bergumam terus menerus,Minho langsung beranjak turun dan bersiap mandi.Sepertinya hari ini moodnya sedang bagus.



Minho dengan rambut basahnya keluar.Mengeringkan dengan handuk karena terlalu malas.Memakai outfit casual.Ia bersenandung lalu berniat turun menemui Hyunjin.

"Hyunjinieee ~"

Hyunjin yang melihat Minho turun dari lantai atas dengan handuk di lehernya,rambut hitam legam sedikit basah dan wajah yang tampak segar.Hyunjin mengulas senyum bangga.

"Kau harus mentraktirku hari ini." ucap Hyunjin yang kembali fokus mengelap meja makan.

Sebuah tangan melingkar di pinggang Hyunjin.Sebuah dagu bertumpu di pundaknya.Tentu siapa lagi jika bukan Minho.

"Tentu,tanpa kau suruh aku berniat mengajakmu bepergian seharian penuh."

Hyunjin menghentikan kegiatannya.Memukul tangan Minho dengan keras menyebabkan sang empu langsung menarik tangannya,mulutnya bahkan terlihat menahan teriak.

"Jangan ganggu aku ! aku sedang bersih bersih,kau tidak lihat ? lagipula hari ini aku ada jadwal."

Mendengar jawaban Hyunjin,Minho berdecih.Ia merebahkan dirinya di sofa,menatap Hyunjin yang sibuk mengelap sana sini hingga bersih.

"Memangnya siapa yang akan kau temui ? Changbin ? memangnya dia mengajakmu kencan ?" 

Hyunjin mendengus kesal.Memang benar Changbin tidak pernah mengajak kencan karena sibuk membangun perusahaan tapi mendengar Minho berkata seperti itu terdengar menjengkelkan.

"Memangnya aku pernah bilang,jika aku berpacaran dengannya ? sepertinya tidak."

Minho tersenyum miring,"Oh benarkah ? memangnya ada dua pria berciuman setelah menyatakan cinta melalui post it ? di ujung basement pula.Jika dilihat,bisa ku tebak mereka sedang berpacaran."

ucapan Minho membuat pipi Hyunjin memanas.Sial,Hyunjin mengingat kejadian hari itu.Karena malu,Hyunjin membanting kain lap dan melemparkannya ke Minho,"Kau pikir saja sendiri, bodoh !" 

Hyunjin berjalan keluar,membawa tasnya lalu meninggalkan Minho sendirian di apartementnya.Sedangkan Minho ? ia tertawa terbahak bahak.Bahkan kain lap hampir masuk ke dalam mulutnya jika ia tidak terjatuh dari sofa.Entahlah,Minho merasa lucu ketika menggoda Hyunjin.


"....."


Hening.

Minho terdiam.Menatap kosong apartementnya.

"Bodoh."

Minho merutuki dirinya karena tertawa seperti orang gila.Ia memilih menyandarkan tubuhnya ke sofa.Terduduk di lantai,meluruskan kedua kakinya,mendongak menatap langit langit.

Erlaugand ║ ᴍɪɴsᴜɴɢTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang