17 - Kenangan

118 19 3
                                    


Jisung mengerjapkan matanya berkali kali.Ketika cahaya ingin menerobos masuk,ia membawa tangannya untuk menutup matanya.Namun pergerakannya terhenti ketika sebuah benda dingin tertancap di punggung tangannya.Ia mencoba memfokuskan penglihatannya.

Jisung refleks mengerang kesakitan ketika ia mencoba duduk.Infus di tangannya dan brankar yang sekarang ia tiduri sudah menjelaskan dimana ia berada.Namun satu,apa yang terjadi ? rasanya bahkan tubuhnya remuk.Sekarang yang ia rasakan hanya rasa sakit di seluruh tubuhnya.

Pintu kamar terbuka dan menampilkan sosok yang Jisung kenal.Jisung rasanya ingin menangis melihat sosok di depannya itu.Jika saja Jisung bisa memperbaiki semua,Jisung tidak akan lari,Ia tidak akan menghindari,tidak akan ada yang terluka.


"Kak Han ? adek bawa cake kesukaan kakak ehee."


Senyuman itu,betapa Jisung membenci senyuman yang dapat membuat hatinya mencelos kesakitan.Betapa indah jika ia dapat mengembalikan senyum itu.


"Kak ? kakak ihhh kok diem sih ?"


Jisung ingin mengatakan sesuatu namun tidak bisa.Sosok itu berbicara dengan pasien disebelah brankarnya.Menatap pasien dengan lamat dan penuh cinta.


"Felix ? aku sudah menyuruhmu untuk tidak menghabiskan uang jajanmu hmm ? kenapa kau melanggarnya, baby ?"

"Aku membelikan ini juga untukmu hmpp~ Kak Han jelek."

"HAHAHAHA."


Hati Jisung terasa seperti terhantam bom.Andai saja ia dulu mengetahui yang sebenarnya,andai saja ia bisa kembali ke masa lalu.Jisung menunduk menahan tangis melihat bayangan dirinya di masa lalu bersama Felix kini tertawa bersama.Melepas penat dan saling melempar canda,bercerita bagaimana hari yang mereka lewati,seakan tidak ada yang disembunyikan.

Jisung ingin menggapai dirinya,membisikkan sebuah kalimat yang seharusnya ia tahu sejak awal.Jisung di masa lalu,sudah membuat kesalahan.Dan,ia tidak ingin itu terulang namun mengapa tubuhnya terasa kaku ? Jisung terisak ketika dirinya yang dulu menyatukan bibir dengan Felix.

Siapa sangka Felix yang menjadi kekasihnya, hubungan mereka berakhir begitu saja tanpa ada kejelasan yang pasti.Dengan alasan yang sepele,dengan ciuman yang terasa manis menjadi akhir dari hubungannya.


"Aku mencintaimu Felix."

"Aku juga kak."


Pelukan itu,masih terasa.Jisung tidak tahan dengan ini.Bulir bulir air mata kini menetes dan mata yang memerah karena penyesalan di dalam hatinya.


"Kak aku pulang dulu yaa ? nanti kak Ino kesini kok ehee.Aku mau kerja kelompok."

"Hmm ? kerja kelompok dimana coba ?"

"Di rumah Umin.Ada banyak juga kok.Elix bakal pulang sebelum jam 9.Janji !"

"hahaha baiklah kalau begitu.Belajar yang serius yaa ? nanti kalo kakak sudah sembuh,kakak bakal ajak Elix jalan jalan."

"Janji kak ?"

"Huum,janji !"

Jisung ingin tertawa mendengarnya.Janji ? mana ada janji ? Felix bahkan tidak mengunjunginya lagi.Felix melenggang pergi dan tetap tersenyum kepada dirinya.Melambaikan tangan dan memperlihatkan deretan giginya yang terlihat menggemaskan.JIsung ingin menarik Felix dan mengatakan padanya yang sebenarnya.Mendekapnya ke dalam pelukannya.

Erlaugand ║ ᴍɪɴsᴜɴɢTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang