7 - Prahara

178 29 7
                                    

Minho pasrah ketika Jisung menarik kaosnya.Tidak ada gunanya juga melawan karena itu hanya memperburuk suasana.Ia harus ingat jika Jisung lah kunci dari semuanya.Ia harus bisa meluluhkan hati Jisung tapi sepertinya ia akan mengalami kesulitan dikemudian hari.

"Lo tuli atau gimana sih ?"

Minho hanya menatap Jisung tanpa emosi,ia hanya pasrah mendengar pertanyaan Jisung.Lama lama ia muak,tapi ia harus tahan.Ia harus tahan,tahan Minho tahan,kau pasti bisa,ini untuk dirimu.Begitulah Minho merapal berbagai kalimat untuk menahan emosinya.

"Gue heran,lo napa suka banget sama Yeojin ? sampe lo bela-belain bawa dia kesini," Jisung lelah ucapannya tidak mendapatkan respon sedikitpun, "GUNA DIKIT NAPA SIH JADI ORANG ?!" 

Kesabaran Jisung menipis,ia masih butuh jawaban Minho.Jika ia benar benar tulus,ia tidak akan mendesak dan marah seperti ini.Sudah ia bilang,Yeojin itu bagaikan harta permata dan ia tidak ingin Minho menodainya.

"Okay." 

Minho terkejut melihat Jisung yang tiba tiba melepasnya begitu saja.Jisung bahkan berbalik arah membuat Minho lega.Mungkin Jisung sudah lelah,itu pikirnya.

"Perlu lo tau...." Jisung menggantungkan kalimatnya,ia berbalik dan berjalan mendekati Minho hingga tidak ada jarak sedikitpun dari mereka.

"Yeojin ga bakal bisa sama lo.Gue tekankan lagi,lo jauhin dia atau gue yang buat dia ngejauhin lo.Inget itu Lee Minho."

Penekanan tiap kata dari Jisung membuat Minho merasa terintimidasi,Minho mengepalkan kedua tangannya.Ia lelah karena menghadapi lelaki menyebalkan di depannya itu.Bagaimana bisa ia menyuruh dan membuat keputusan seperti itu ? sungguh Minho ingin memukul mulut itu.

"Gue salah apa sampe lo ga ngijinin gue sama dia ?" nada Minho terdengar begitu berat,Jisung menghentikan langkahnya.Menunggu kalimat Minho.

"Seburuk itu gue di mata lo ?" 

"HAHAHA." 

Jisung berjingkit kaget ketika Minho tertawa,namun bisa ia tebak Minho kini menyeringai.Nada yang kentara jelas jika Minho sedang kesal.Namun Jisung tidak peduli,memang seburuk itu dan kesalahan Minho sungguh banyak.

"LO SIAPANYA YEOJIN ANJENG ? lo siapanya hah ? lo ga berhak nentuin dia sama siapa,lo kalo suka kenapa kaga lo pacarin aja ?! hahaha oh entar yang nyodok siapa hahaha."

Tangan Jisung terkepal,bagaimana bisa MIinho berkata seperti itu.Ini sudah diluar batas,Minho tidak tahu dan sebaiknya tidak tahu karena Minho tidak pernah serius dalam sebuah hubungan.Jisung tau itu,dan Jisung juga tau siapa Minho.

"Lo gausah sok seolah olah dia itu pacar lo.Dia suka sama gue,dia bahagia sama gu-"

"GAK !" sela Jisung sembari berbalik dan meninju rahang Minho dengan keras hingga punggung Minho berbenturan dengan dinding,ia kehilangan keseimbangan karena Jisung menghajarnya tanpa aba aba.

"LO GAK TAU SEMUA." 

bugh..

"LO GA TAU TENTANG YEOJIN."

bugh..

"DAN LO GA BERHAK BILANG GITU."

bugh..

Pukulan demi pukulan dilayangkan diikuti dengan teriakan Jisung.Teriakan itu bukan amarah,lebih terdengar seperti ketakutan,kekhawatiran.Kalimat yang ia lontarkan terdengar bergetar.Tatapannya memancarkan kesedihan bukan sebuah emosi yang membara.Ia memukul Minho telak hingga Minho terkapar di lantai dengan luka dan noda merah yang kentara jelas.

"Lo ga lebih dari orang brengsek diluar sana." 

setelah berucap demikian,Jisung berjalan menjauh.Mengabaikan rasa sesak di dadanya,mengabaikan bening berlian yang menggenang,mengabaikan kepalan tangan yang masih terkepal,mengabaikan bibir yang bergetar.

Erlaugand ║ ᴍɪɴsᴜɴɢTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang