WARNING !!
lebih panjang dari biasanya,semoga ga bosen,tp ada visualisasi juga sie hwhw
.
.
.
Ketukan itu hilang,Jisung bernapas lega namun selanjutnya jantungnya seakan ingin melompat keluar karena dobrakan pintu yang menggema.Jisung terisak pelan karena terlalu takut,beberapa bayangan memenuhi otaknya.
Derap kaki mendekati tempat ia berada,terdengar keras karena indra pendengarannya bertubrukan dengan lantai hingga suara derap kaki terdengar begitu menakutkan.Langkah kaki sosok tersebut berhenti membuat Jisung menahan napasnya."Jisung ?"
Dug
"Aduh." suara Jisung terdengar pilu ketika kepalanya tidak sengaja terbentur kasur.Sosok tersebut menundukkan dan melihat Jisung berada di bawah kasur membuat lengkungan bibir tersebut berubah.
"Jisung! heh lo ngapain di bawah kasur ?" ucap Minho lembut membuat Jisung membelalakan matanya terkejut.Namun kemudian isakkannya semakin keras ketika Minho tersebut kembali memanggil nama Jisung pelan namun lembut.
Tanpa berpikir,Minho langsung meraih tubuh Jisung dan Jisung masih dengan isakannya langsung menubrukkan tubuhnya ke Minho,menangis sesegukan pada dada bidang Minho,tangannya terulur untuk memeluk erat.
Minho dengan otaknya yang penuh dengan beribu pertanyaan pun ia abaikan dan memilih untuk membalas pelukan Jisung yang kini menangis tersedu sedu,dengan hidung yang kini memerah,peluh keringat bercampur derasnya air mata,bahu yang bergetar membuat Minho merasa bersalah tidak bisa melindungi Jisung.
Minho tahu ia brengsek tapi sebrengsek dirinya,ia tidak akan pernah membuat orang lain menangis apalagi Jisung yang notabene adalah seorang pujaan hatinya.
Melihat Jisung yang masih sesegukan dan dirasa kakinya merasa kram,Minho langsung mengangkat tubuh Jisung.Minho kira Jisung tertidur namun ternyata Jisung masih tersadar,terbukti dari pelukan yang semakin mengerat ketika Minho mengangkat tubuh Jisung.
"Gue tinggal dulu,sung.Dah malem." Minho mengulas senyum ketika Jisung menyembunyikan wajahnya pada ceruk Minho dan mengeratkan pelukannya hingga Minho harus menaiki kasur dengan lututnya.
"Hiks tunggu napa,ho." sepertinya menjahili Jisung bukan suatu kesalahan yang besar.Minho membuat gekstur layaknya orang yang sedang menimang sesuatu.
"Emang lo kenapa ? katanya cowo."
"Ya emang kenapa kalo gue cowo ?!" Jisung langsung menarik wajahnya dan menjauh dari Minho,membuat Minho menyeringai tipis setipis harapanku untuk bersamanya.
"Berarti lo bisa sendiri." Minho langsung beranjak dari duduknya namun pergerakannya terhenti kala kedua tangan mungil Jisung memegang lengan Minho erat.
"I-itu..anu." suara Jisung memelan dan ia menundukkan kepalanya membuat Minho menahan tawanya.Sungguh menggemaskan pikirnya.
"Anu apa ? gue ngantuk." Minho menyingkirkan tangan Jisung pelan,berusaha untuk terlihat kesal dan lelah,padahal jauh di lubuk hati Minho ingin memeluk Jisung.
"Temenin lah njing, ga peka amat lo." Jisung langsung menghempaskan tangan Minho lalu tengkurap dengan selimut yang sengaja ia tarik untuk menutupi seluruh tubuhnya,menutupi wajahnya dengan bantal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Erlaugand ║ ᴍɪɴsᴜɴɢ
Fiksi PenggemarSiapa sangka masa lalu yang begitu menghantui kini terulang kembali,Minho dengan ribuan keputusan yang dapat dengan mudahnya merubah takdir dan Jisung yang selalu menolak kenyataan akan menyakitkannya masa lalu.Apakah mereka bisa bersatu setelah mas...