Prolog

229 28 1
                                    

Author up dua minggu sekali ya ges atau mungkin dua kali seminggu hehe
Oiya maaf bnget baru up
Jangan lupa vote dan komen
Smngt bacanya-!!

Pov:author

Lisa berjalan menyusuri koridor menuju kelas seorang diri. Ia menaiki anak tangga satu- persatu. Keadaan sekolah yang masih sunyi membuatnya bersenandung dengan ceria. Sesampai di kelas, ia langsung duduk di kursinya. Belum banyak orang yang datang. Hari ini hari senin. Di hari senin,Lisa selalu datang lebih awal dari hari sekolah biasanya agar tidak terlambat untuk upacara bendera.

Tak lama, Raquel datang. Ia langsung memberi senyuman khasnya kepada Lisa. Kemudian Veronica dan Rose memasuki kelas dengan banyak cerita yang mereka bahas. Setelah banyak siswa yang sudah berdatangan, terdengar panggilan dari microfon kepada para siswa untuk berkumpul di lapangan upacara.

Lisa mencari-cari batang hidung Rendy yang belum terlihat. Ia pun memilih untuk berjalan bersama ketiga kawannya menuju lapangan.

Upacara sudah di mulai. Tapi sosok Rendy masih belum terlihat dari pagi. Kini saatnya amanat pembina upacara. Kepala sekolah sudah berdiri tegap di hadapan semua siswa.

"Selamat pagi" ucapnya.

"Pagi,pak" jawab semua siswa dengan kompak.

Bla bla bla akhirnya upacara telah selesai. Siswa-siswa yang terlambat sedang di hukum oleh guru bk. Mereka berdiri menghadap ke arah sinar matahari sebagai hukuman karena terlambat. Lisa mendapati wajah Rendy dan Marvel di sana. Para siswa pun di bubarkan. Dua puluh menit berlalu,akhirnya siswa yang terlambat ikut di bubarkan.

Rendy memasuki kelas bersama beberapa siswa yang terlambat. Wajahnya memerah karena kepanasan. Ia menghempaskan tubuhnya di mejanya dan meja Lisa.

"Sumpah capek banget gua" katanya ngos-ngosan.

Lisa melirik sedetik, "Sinar matahari pagi itu sehat"

Rendy bangkit dari rebahannya. Kepalanya menoleh ke arah Lisa, "Sehat apanya kalo di jemur dua puluh menit gitu"

"Salah sendiri. Kalo gak mau di hukum ya jangan terlambat. Gue udah mau berangkat, elu baru mau mandi" ujar Lisa ketus.

"Nyenyenyenye orang lagi capek malah di ceramahin mending bagi minum" Rendy memperlihatkan tangan kirinya kepada Lisa. Meminta air minum yang sering di bawa Lisa kemana-mana.

"Jangan di habisin" Lisa mengambil kembali botol air minumnya setelah di minum Rendy hampir setengah botol.

"Ye pelit" Rendy turun dari meja dan duduk di kursinya.

Lisa mendengus kesal. "Pelit gimana? Gue udah ngasih air minum gue ampe setengah botol gitu lu bilang pelit?"

"Ga cukup, masih haus" Rendy mengusap-usap lehernya berakting sangat kehausan setengah mati.

"Makanya bawa air minum sendiri"

"Males"

"Yauda gausa"

"Malem taun baru jalan yu" Rendy melirik Lisa sekilas.

Lisa mendongak. Menatap ke arah Rendy. "Mau jalan kemana?"

"Keliling Makassar"

"Eh hari minggu nanti berenang yuk!" sahut Rose yang tiba-tiba datang menghampiri Lisa dan Rendy. Rendy memutar kedua bola matanya kesal.

Belom juga di jawab ayang,eh si bule sinting dateng, dah lah. Rendy membatin.

"Lain kali aja lah,gue mau temenin si Rendy ke bandara hari minggu" tolak Lisa.

Rendy [Jaehyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang