12.David

100 23 2
                                        

Haii readers setia Rendy-!!
Sebelumnya, makasii buat 300 vote nya
Jangan lupa vote ampe ribuan yaw<3

Lisa melirik ke arah Serly yang berjalan ke arahnya. Wait, bukan, bukan ke arahnya, melainkan ke arah Rendy yang duduk di sampingnya. Rendy mendongakkan kepalanya menatap gadis yang kini tersenyum lebar tepat di hadapannya. Kedua matanya refleks menatap Lisa yang tak acuh padanya. Ia kembali mengingat perkataan Lisa di kantin kemarin.

Rendy bangkit dari duduknya langsung menghampiri David. "Pit, ngantin yuk mumpung jamkos" ajaknya yang di setujui oleh David.

"Gua ke kantin dulu ya, Beb" Rendy menepuk pundak Lisa. Kemudian keduanya berjalan meninggalkan kelas.

Lisa mendongakkan kepalanya hingga kedua matanya bertemu dengan mata Serly, "Eh ada Serly, ada perlu apa Ser? "

Serly memutar badannya. "Ada perlu ama Rendy, bukan ama lu! " ketusnya.

Veronica dan Rose yang melihat itu langsung tertawa terbahak-bahak.

"Apaan sih?! " Serly berbalik ke arah semuanya sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

Vero bangkit dari duduknya hendak menghampiri Serly, namun tangannya di tahan oleh Raquel seakan-akan tahu apa yang akan di lakukan Vero.

"Ada perlu apa lu ama cowok orang? Gatel? Sini biar gue garuk" omongan Vero mengundang tawa beberapa siswa di dalam kelas.

Lisa hanya tersenyum miring saat di pandangi oleh Serly.

"Lihat aja gue bakal buat Rendy jadi pacar gue!! " Serly berlari keluar kelas tanpa menghiraukan tawaan siswa di ambang pintu.

"Jangan gitu ah" ketus Raquel.

"Kok 'jangan gitu' sih Raquelll??? Biarin aja biar dia kapok!! "

Rose datang menghampiri semuanya. "Gue mau ke kantin ah mau liat-liat siapa tau ada drama baru ye kan?? Ayo Marpel, kita ke kantinn!!! " Rose memimpin jalan untuk Marvel layaknya anak tk. Marvel hanya terkekeh pelan melihat kelakuan teman sebangkunya itu.

"Udah pacaran mereka? " tanya Vero menunjuk Rose dan Marvel yang baru keluar kelas.

Raquel menaikkan kedua bahunya. "I think no, " jawabnya.

"Kalo pacaran auto gempar ni satu sekolah" celetuk Lisa.

"Iya lah, seorang nenek sihir menyihir lelaki kalem nan tampan agar mengemis cinta padanya" kata Vero seperti berdongeng. Lisa tertawa pelan menanggapi dongeng Vero.

Setelah lima menit mereka sibuk bergibah, ponsel ketiganya berbunyi karena ada yang menelfon di grup. Rose.

"Gue aja yang angkat, " kata Lisa. Ia pun mengangkat telfon dari Rose dan membesarkan volumenya agar kedua temannya dapat mendengar.

"Guyss, cepetan sini ke kantin!!! Dapit emosi nampar Serly gara-gara Serly dudukin paha Rendy!!! " Teriak Rose dari seberang sana.

Ketiganya terkejut mendengar omongan Rose. Terdengar pula suara riuh kantin dari sambungan Rose. Ketiganya kemudian berlari ke kantin secepatnya.

Rendy [Jaehyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang