10.Bolos

70 14 0
                                        

Hai readers setia Rendy<3
Aku liat liat banyak ni pembaca baru wkwk semangat nunggu author up hahahaha:)
Aku bakal berusaha buat epilog yang happy ending biar readers Rendy ga kecewa. Btw maaf gengs author lama up nya soalnya sibuk gitu ya ga sibuk amat sih tapi intinya jarang buka wp gitu gengs
Jangan lupa vote n komen yaw-!!

Rendy, Lisa, dan Marvel sibuk mengerjakan tugas sekolah di rumah Lisa. Di temani oleh Johnny. Oh ya, David juga ada di sana. Bukan untuk ikut mengerjakan tugas, tapi untuk menyontek.

Rendy dan Marvel terus bergantian mengotak-atik kalkulator dengan keadaan otak sedikit ingin meledak. Terlihat Lisa sedang menunggu jawaban dari Rendy untuk ia lanjutkan menyelesaikan kolom selanjutnya.

Jujur saja, Johnny sangat ingin angkat tangan saat di minta untuk mengajarkan pelajaran bernama "akuntansi" oleh Lisa dan Rendy. Melihat kata "akuntansi" saja membuatnya ingin menghilang dari bumi. Dimulai dari membuat jurnal umum, kemudian di ikuti buku besar, lalu neraca saldo, dan bla bla bla. Salah satu pelajaran membosankan yang membuatnya ingin menghancurkan kepalanya.

Kini Rendy dan Lisa ikut ingin menghancurkan kepala mereka bersama. Berbeda dengan Marvel. Ia seharusnya belum bertemu dengan pelajaran seperti ini di umurnya yang masih 15 tahun. Tapi harus bagaimana kalau dia sendiri lompat kelas karena kepintarannya? Bahkan Rendy dan Lisa kini minta diajarkan pada Marvel karena otak Johnny mulai memanas.

"Lu bantu kerjain napa! " Ketus Rendy menegur David yang dengan santainya menonton televisi sambil rebahan di lantai dekat sofa.

"Bentaran Ren, ni film seru banget sumpah" Katanya membesarkan volume televisi. Padahal yang ia nonton bukan film, melainkan sebuah kartun anak-anak.

Kedua tangan Rendy gatal ingin mencomot mulut David. Tapi keinginannya terhalang oleh Lisa yang sudah tahu isi pikiran Rendy.

"Ini kalo orang lain yang ngutang di taronya dimana? Di aset? " Lisa menggaruk kepalanya menggunakan ujung pensil.

"Di piutang ege" Sahut David.

"Jangan sok tau lu"

"Siapa juga yang sok tau"

"Bukannya di liabilitas ya? " Celetuk Rendy.

David memutar kepalanya mengarah anak-anak yang letaknya sedikit berjauhan darinya , "Noh pacar lu lebih goblok ternyata" Katanya.

Rendy hanya menghela nafas pendek menanggapi ledekan David. Bahkan bangkit untuk mencomot mulut David pun ia kehabisan tenaga. Semua tenaganya terkuras untuk berpikir. Ia menyandarkan kepalanya ke punggung Marvel.

Lisa memutar kedua bola matanya. Ia beralih menatap kertas yang berserakan di depan matanya. Angka-angka di atas kertas membuatnya ingin merobeknya satu-persatu. Ia memilih rebahan di sofa daripada menyelesaikan tugas rumit tersebut.

"Laper ni" Keluh David memegangi perutnya yang sesekali berbunyi.

Rendy mengangkat kepalanya "Lu ngomong sekali lagi gua comot beneran mulut lu"

"Lis, laper ni" David memutar-mutar perutnya seperti ibu hamil di hadapan Lisa. "Lis, " Panggilnya lagi ketika tak mendapatkan jawaban.

"Malah tidur anjir" David melongo saat melihat proses tidur Lisa yang sangat cepat.

"Ayang gua keliatan paling capek padahal belom ngapa-ngapain" ketus Rendy disetujui oleh Johnny dan David.

Rendy melirik Marvel yang masih sibuk dengan kalkulator. "Makan dulu Vel, bentar di lanjut "

Johnny berjalan memimpin ketiga pria dengan perut kosong menuju dapur. Di meja dapur sudah tersedia beragam makanan.

"Ini kita duluan makannya? Ninggalin Lisa? " kata Marvel saat semuanya sudah mengambil piring masing-masing.

Rendy [Jaehyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang