11.Betmut

75 16 0
                                    

Haii gengss-!!
author baru up chapter lagi ni baru mood soalnya, maaf yaw buat kalian nunggu new chapter berbulan-bulan TwT
Btw kalo ada typo atau semacamnya, komen aja yaw gengss biar author perbaikin hehe jangan lupa vote n komen <3

"Mau kemana? "

"Ke kelas, udah mau masuk" ajak Lisa. Rendy masih menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi kantin.

"Mau bolos ah"

"Bolos aja ga gue ajak ngomong" ancam Lisa berjalan meninggalkan Rendy yang masih asyik bersandar di kursi.

"Biarin, "

Lisa melirik Rendy sekilas kemudian berlalu. "Mana udah gue selesaiin pr nya malah gak mau masuk" kata Lisa kepada dirinya sendiri.

Sesampainya di kelas, beberapa bangku masih kosong tanpa pemiliknya. Benar saja, Rendy tak mengekor di belakangnya. Sosok lelaki tersebut tidak dapat di temui Lisa di sekelilingnya.

"Sialan tu cowok, beneran nyari masalah" ketus Lisa seraya duduk di bangkunya seorang diri.

"Rendy mana, Lis? " tegur Marvel dari bangkunya yang berjarak lumayan dekat.

Lisa menaikkan kedua pundaknya. "Mau bolos katanya" jawabnya dengan nada kesal.

"Tumben bang Ren bolos. Padahal kan ini pelajaran terakhir,udah mau pulang juga" Marvel menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Bentar malem makan di luar yuk, bosen makan di rumah. Sekalian nginep di rumah Lisa seru kali" kata Vero mencolek pundak Lisa dengan ekspresi cemberut.

Lisa membalikkan badannya menghadap kedua temannya. "Ha? "

"Bentar gue mau nginep di rumah lu ah, boleh gak? "

"Sejak kapan ada kata 'gak boleh nginep di rumah Lisa' hah?! Ya pastinya boleh lah. Oh iya bentar malem makan di luar yuk, gue lagi marah ama Rendy" curhat Lisa.

Veronica memutar kedua bola matanya kesal. "Bikin ulah apa lagi dia? "

"Gak ada, "

"Dih apa sih?! " seru Vero tak terima di acuhkan oleh Lisa.

Lisa membalikkan badannya menghadap papan tulis. Ia beralih melirik David yang baru masuk kelas. "Pit, nanti pulang sekolah gue nebeng ya? "

"Goc-"

"Iya iya" potong Lisa. "Nanti kalo udah nyampe rumah baru gue bayar. Tapi kalo lu bahayain nyawa gue, gue potong bayarannya " ancam Lisa.

"Sans, gue pastiin lu nyampe rumah dengan selamat. Percaya aja" David memamerkan gummy smile khasnya.

"Percaya mata lu! Tampang lu kriminal gitu! "

David menjulurkan lidahnya menanggapi omongan Lisa. "Gua mencium ada bau-bau perang ketiga ini mah, tumben ada yang pesen ojek ama gua" sahut David memancing emosi Lisa.

Lisa menoleh ke arah David sekilas, menunjukkan lirikan tajamnya kepada David yang langsung terdiam seribu bahasa.

Lisa beralih menatap ponselnya saat sebuah notifikasi muncul. Sebuah pesan suara dari Rendy.

Rendy [Jaehyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang